Jakarta (ANTARA) - Menteri Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan produsen kaca asal China, Xinyi Group, akan tetap melanjutkan rencana investasinya di Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
"Saya pastikan Xinyi, insya Allah sampai hari ini, saya ngomong ini, clear masuk dan saya sudah cek," katanya dalam paparan realisasi investasi triwulan III 2023 di Jakarta, Jumat.
Bahlil mengungkapkan saat ini pemerintah tengah fokus untuk merelokasi warga ke lokasi yang telah disepakati.
Ia juga memastikan proses relokasi warga dilakukan dengan cara baik-baik dan pendekatan yang humanis.
"Sekarang Rempang kita mulai lakukan pergeseran baik-baik, hak-hak rakyat juga kita berikan dan kita tarik aparat keamanan," imbuhnya.
Kendati tidak menyebut secara gamblang kapan proses relokasi rampung, Bahlil mengatakan prosesnya akan dilakukan dengan cara yang baik.
Namun, hingga saat ini pemerintah masih mengatur strategi apakah proses konstruksi kawasan industri itu akan dilakukan setelah relokasi selesai sepenuhnya atau dilakukan secara paralel.
"Rencananya (tahun ini). Bisa mungkin juga tahun ini,” katanya.
Lebih lanjut, Bahlil mengklarifikasi isu yang berkembang soal proyek Rempang yang dinilai sebagai proyek strategis nasional (PSN) "dadakan" atau "titipan".
Menurut dia, tidak ada proyek dadakan dan titipan. Ia menjelaskan bahwa PSN bisa dibuat oleh negara maupun swasta.
"Yang namanya PSN dibuat swasta murni itu bisa muncul dan diajukan apabila diyakini untuk bisa berjalan dan sudah ada investornya, itulah PSN yang ada di Rempang," katanya.