Pulihkan ekonomi, BI optimalkan promosi UMKM dan investasi
Harus disadari bahwa upaya mendorong stabilitas makro ekonomi usai pandemi perlu upaya yang komprehensif
Solo (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah berupaya mengoptimalkan promosi produk usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dan investasi untuk mewujudkan pemulihan ekonomi usai pandemi COVID-19.
"Harus disadari bahwa upaya mendorong stabilitas makro ekonomi usai pandemi perlu upaya yang komprehensif. Dalam hal ini BI Kantor Perwakilan Jateng bersinergi dengan pemda terkait sudah menyelenggarakan berbagai program," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Pribadi Santoso pada Pertemuan Tahunan BI 2021 Wilayah Jawa Tengah secara daring yang dipantau di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Ia mengatakan di sektor UMKM berbagai program untuk memfasilitasi promosi produk sudah dilakukan melalui berbagai ajang.
"Kegiatan ini sudah dilaksanakan di sejumlah daerah, seperti dilaksanakannya Kenduren UMKM di Solo dan UMKM Gayeng di Semarang. Selain itu, untuk memenuhi pasar domestik BI juga mendorong produk UMKM Jateng agar memperluas akses pasar," katanya.
Selain itu, upaya promosi produk UMKM asal Jawa Tengah juga dilakukan di Singapura selama 1,5 bulan.
"Alhamdulilah dari upaya promosi tersebut menghasilkan sebanyak 28 MoU (nota kesepahaman) antara UMKM dengan buyer, UMKM Jawa Tengah juga berhasil ekspor furnitur ke Belgia, Dubai, dan London. Ke depan, program promosi produk perlu terus ditingkatkan sehingga berkontribusi positif terhadap ekspor," katanya.
Baca juga: BI optimistis ekonomi RI pulih pada 2022, tumbuh hingga 5,5 persen
Di sisi lain, dikatakannya, untuk mendorong investasi, BI Jawa Tengah pada minggu lalu sudah menyelenggarakan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2021 yang berhasil menarik kepeminatan investasi dengan nilai sebesar Rp39 triliun.
"Ke depan percepatan realisasi investasi jadi salah satu kunci meningkatkan kapasitas ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Jawa Tengah. Sejauh ini sudah ada kawasan industri Kendal dan Batang serta beberapa kawasan industri yang lain, diharapkan ini bisa meningkatkan kapasitas potensi yang lebih besar," katanya.
Oleh karena itu, dikatakannya, dibutuhkan sinergi yang kuat untuk fasilitasi promosi dan realisasi proyek investasi swasta. "Iklim investasi yang kondusif dan komitmen yang kuat dari pemda jadi kunci untuk menarik investasi yang lebih tinggi di Jawa Tengah," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Sekda Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan untuk menjaga pertumbuhan tetap positif, pemerintah mengoptimalkan peluang investasi dan mempercepat investasi serta mendorong kemandirian UMKM.
"Untuk percepatan dan pembangunan ekonomi secara seimbang serta untuk mengurangi kesenjangan pembangunan antardaerah akan direalisasikan dengan mendorong 270 proyek strategis," katanya.
Ia mengatakan dari total proyek tersebut, 137 di antaranya merupakan proyek super prioritas, 71 prioritas, dan 62 strategis.
"Pada prinsipnya kami berupaya melakukan pemulihan ekonomi seiring dengan membaiknya kondisi pandemi COVID-19 yang diharapkan segera jadi endemi," katanya.
Baca juga: Taj Yasin dorong pengembangan wisata untuk pemulihan ekonomi
Baca juga: OJK: Kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia menguat
"Harus disadari bahwa upaya mendorong stabilitas makro ekonomi usai pandemi perlu upaya yang komprehensif. Dalam hal ini BI Kantor Perwakilan Jateng bersinergi dengan pemda terkait sudah menyelenggarakan berbagai program," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Pribadi Santoso pada Pertemuan Tahunan BI 2021 Wilayah Jawa Tengah secara daring yang dipantau di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Ia mengatakan di sektor UMKM berbagai program untuk memfasilitasi promosi produk sudah dilakukan melalui berbagai ajang.
"Kegiatan ini sudah dilaksanakan di sejumlah daerah, seperti dilaksanakannya Kenduren UMKM di Solo dan UMKM Gayeng di Semarang. Selain itu, untuk memenuhi pasar domestik BI juga mendorong produk UMKM Jateng agar memperluas akses pasar," katanya.
Selain itu, upaya promosi produk UMKM asal Jawa Tengah juga dilakukan di Singapura selama 1,5 bulan.
"Alhamdulilah dari upaya promosi tersebut menghasilkan sebanyak 28 MoU (nota kesepahaman) antara UMKM dengan buyer, UMKM Jawa Tengah juga berhasil ekspor furnitur ke Belgia, Dubai, dan London. Ke depan, program promosi produk perlu terus ditingkatkan sehingga berkontribusi positif terhadap ekspor," katanya.
Baca juga: BI optimistis ekonomi RI pulih pada 2022, tumbuh hingga 5,5 persen
Di sisi lain, dikatakannya, untuk mendorong investasi, BI Jawa Tengah pada minggu lalu sudah menyelenggarakan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2021 yang berhasil menarik kepeminatan investasi dengan nilai sebesar Rp39 triliun.
"Ke depan percepatan realisasi investasi jadi salah satu kunci meningkatkan kapasitas ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Jawa Tengah. Sejauh ini sudah ada kawasan industri Kendal dan Batang serta beberapa kawasan industri yang lain, diharapkan ini bisa meningkatkan kapasitas potensi yang lebih besar," katanya.
Oleh karena itu, dikatakannya, dibutuhkan sinergi yang kuat untuk fasilitasi promosi dan realisasi proyek investasi swasta. "Iklim investasi yang kondusif dan komitmen yang kuat dari pemda jadi kunci untuk menarik investasi yang lebih tinggi di Jawa Tengah," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Sekda Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan untuk menjaga pertumbuhan tetap positif, pemerintah mengoptimalkan peluang investasi dan mempercepat investasi serta mendorong kemandirian UMKM.
"Untuk percepatan dan pembangunan ekonomi secara seimbang serta untuk mengurangi kesenjangan pembangunan antardaerah akan direalisasikan dengan mendorong 270 proyek strategis," katanya.
Ia mengatakan dari total proyek tersebut, 137 di antaranya merupakan proyek super prioritas, 71 prioritas, dan 62 strategis.
"Pada prinsipnya kami berupaya melakukan pemulihan ekonomi seiring dengan membaiknya kondisi pandemi COVID-19 yang diharapkan segera jadi endemi," katanya.
Baca juga: Taj Yasin dorong pengembangan wisata untuk pemulihan ekonomi
Baca juga: OJK: Kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia menguat