Solo (ANTARA) - Angka kunjungan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Surakarta masih rendah pascapelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level tiga.
Direktur TSTJ Bimo Wahyu Widodo di Solo, Jumat mengatakan sejak diizinkan buka kembali beberapa waktu yang lalu, objek wisata tersebut masih sepi peminat.
Ia mengatakan batasan usia menjadi salah satu penyebab sepinya kunjungan di TSTJ.
Baca juga: Taman Jurug Surakarta berupaya amankan anggaran pakan hingga tahun depan
Bahkan, jika dibandingkan dengan angka kunjungan sebelum pandemi yang mencapai ribuan per hari, untuk saat ini mengalami penurunan yang cukup signifikan, yakni hanya puluhan pengunjung setiap harinya.
Meski demikian, dikatakannya, sampai saat ini objek wisata tersebut masih bisa menutup operasional dengan bantuan pemerintah dan perusahaan swasta.
"Sebetulnya kami masih bisa hidup tanpa bantuan kalau bisa menghadirkan 15.000 pengunjung/bulan," katanya.
Oleh karena itu, ia berharap agar PPKM di Kota Solo segera turun level dan situasi kembali normal meski dengan protokol kesehatan.
"Dalam hal ini kami juga masih menerapkan aplikasi Peduli Lindungi sebagai salah satu syarat masuk ke 'Solo Zoo', sudah disosialisasikan dengan baik pada masyarakat," katanya.
Sementara itu terkait dengan operasional, objek wisata tersebut sudah memperoleh bantuan senilai Rp20 juta dari Solo Expart Association. Bantuan sendiri sudah diberikan pada Jumat (1/10).
"Dalam waktu dekat kami juga akan memperoleh bantuan dari Pemkot Surakarta sebesar Rp195,5 juta untuk pakan hewan dan honor pegawai bagian konservasi," katanya.
Baca juga: Taman Jurug Surakarta kampanyekan program adopsi satwa