Semarang (ANTARA) -
"Saya senang dapat laporan tenda-tenda di rumah sakit sudah dibongkar. Hari ini tenda di Rumah Sakit Tugurejo sudah dibongkar, BOR juga sudah aman, tapi saya katakan jangan lengah dan tetap disiplin tinggi," katanya usai memimpin Rapat Evaluasi Penanganan COVID-19 di Semarang, Senin.
Meski jumlah kasus COVID-19 menunjukkan angka penurunan, Ganjar mengatakan semua pihak harus tetap siaga sebab menurutnya kalau tambahan kasus masih ribuan, maka itu belum bisa dikatakan baik.
Ganjar juga mengomentari terkait berita beberapa waktu lalu yang menyebut kasus COVID-19 di Jateng tertinggi nasional karena menurutnya itu adanya data tertunda yang diinjeksi.
"Data menjadi perbincangan, Jateng tertinggi, wah ramai sekali. Saya bilang, gak papa, wong itu ada data delay, Ada data yang di-inject ke sana," katanya.]
Baca juga: Ganjar ajak mahasiswa jadi sukarelawan penanganan COVI
Menurut Ganjar, masih ada data kasus dari Jateng yang belum terlaporkan ke pusat dan itu jumlahnya banyak.
"Maka data Jateng lebih tinggi dari data pusat. Yang terjadi, setelah data itu diklarifikasi, biasanya dari pusat dimasukkan. Itulah yang kita sebut data inject. Jadi disuntikkan karena dulu belum. Itu yang terjadi sehingga kadang-kadang datanya seperti itu," tegasnya.
Selain data kasus COVID-19, Ganjar juga menyoroti data-data lainnya termasuk data kematian, penambahan kasus, kesembuhan, dan data vaksin di beberapa kabupaten/kota masih belum diinput dengan disiplin.
"Tadi di rapat ada kasus, ternyata vaksin di beberapa kabupaten/kota masih banyak. Di aplikasi Smile itu masih banyak, kok mereka bilang sudah habis. Jangan-jangan sudah disuntikkan tapi belum diinput, atau jangan-jangan belum disuntikkan sama sekali," ujarnya.
Penjabat Sekda Jateng Prasetyo Aribowo menambahkan, terjadi penurunan case positivity rate dari minggu ke minggu.
"Untuk BOR juga mengalami penurunan, BOR ICU saat ini sebesar 70,42 persen, turun dari minggu sebelumnya yang mencapai 76,02 persen. BOR isolasi juga menurun, dari 66,89 persen pada minggu ke-29, turun jadi 54,67 persen di minggu ke-30 ini," katanya.(LHP)