Jakarta (ANTARA) - Ada segelintir atlet yang menjadi pusat perhatian dalam Olimpiade Tokyo 2020 karena aksi fenomenalnya di berbagai arena, bahkan ada yang dianggap atlet terbesar sepanjang masa atau GOAT (greatest of all time).
Mereka ini termasuk pesenam Amerika Serikat Simone Biles, petenis Serbia Novak Djokovic, dan spesialis renang gaya bebas jarak menengah putri dari Amerika Serikat Katie Ledecky.
Lalu, raja lari gawang putra Karsten Warhholm, perempuan tercepat di lintasan atletik saat ini Shelly-Ann Fraser-Pryce, kampiun lari jarak jauh Elliud Kipchoge, Ariarne Titmus Si Terminator yang menjadi pesaing terberat Katie Ledecky, Caeleb Dressel si penerus raja renang Michael Phelps, dan superstar sepak bola putri Amerika Serikat Megan Rapinoe.
Juga ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya/Marcus Gideon yang digolongkan Time sebagai salah satu atlet yang harus diperhatikan selama Olimpiade Tokyo.
Selain itu ada nama-nama ikonik dalam enam cabang olah raga baru dimainkan seperti bocah perempuan nan ajaib Sky Brown dan si ikonik Nyjah Huston yang sama-sama fenomenal di dunia skateboard, selain ratu selancar Stephanie Gilmore dari Australia.
Masih banyak lagi atlet besar lainnya yang bakal menciptakan catatan-catatan fenomenal selama Olimpiade yang dimundurkan satu tahun oleh pandemi virus corona ini.
Tetapi untuk sementara mari kita alihkan perhatian ke kolam renang ketika Kathleen “Katie” Genevieve Ledecky mengukuhkan supremasinya dalam nomor gaya bebas putri.
Sebagian dari imperium renangnya memang sudah ambrol dijebol rival terkuatnya saat ini, perenang Australia, Ariarne Titmus Si Terminator, yang menaklukkan dia dalam 400m dan 200m gaya bebas.
Tetapi itu tak mengurangi sosok Ledecky yang tetap hebat dalam renang gaya bebas jarak menengah putri.
Perenang AS berdarah Ceko kelahiran 17 Maret 1997 itu sudah mengoleksi enam medali emas Olimpiade yang keenamnya dia rebut dari 1.500 meter Olimpiade Tokyo, Rabu pagi tadi.
Medali emas pertamanya dalam Olimpiade dia peroleh dari Olimpiade London 2012 saat berusia 15 tahun, sedangkan empat lainnya dia borong dari Olimpiade Rio 2016.
Dia juga mengumpulkan 15 medali emas kejuaraan dunia renang dan menjadi perenang putri terbanyak memperoleh anugerah dengan memenangkan 35 medali yang terdiri dari 29 medali emas, 5 medali perak dan 1 medali perunggu dalam berbagai kompetisi renang internasional.
Selain itu dia juga pemegang rekor dunia 400, 800 dan 1.500 meter gaya bebas putri. Total dia sudah 15 kali memecahkan rekor renang.
Menciptakan standard
Rabu pagi 28 Juli ini dia berenang dalam dua final. Pukul 08.49 WIB berenang dalam final 200 meter, dan satu jam kemudian dalam final 1.500 meter.
Tak ada perenang mana pun di dunia ini, entah perenang putri atau perenang putra, yang bisa melakukan hal seperti Ledecky itu.
Dua hari lalu dia berenang maraton dalam tiga nomor. Senin pagi lalu dia berlomba dalam final 400 meter. Dalam nomor ini dia kalah dari Titmus sehingga untuk pertama kali sepanjang karir renangnya ada orang yang menumbangkan dia dalam nomor perseorangan.
Setelah final 400 meter gaya bebas putri itu dia kembali ke kolam renang untuk penyisihan 200 meter, dan kemudian penyisihan 1.500 meter untuk membuat rekor Olimpiade 15 menit 35 menit 35 detik.
Keesokan harinya Selasa 27 Juli, dia masuk kolam renang lagi untuk semifinal 200 meter. Sayang, catatan waktu yang dia torehkan sedikit di bawah catatan waktu Titmus dan perenang Hong Kong Siobhan Bernadette Haughey.
Oleh karena itu, dalam final 200m gaya bebas putri ini dia mesti berenang dari lintasan 3, bukan lintasan emas 4 atau 5. Dan dia gagal memperoleh medali di mana emas lagi-lagi digondol Titmus Si Terminator.
Seberapa jauh Ledecky telah berenang di Tokyo 2020 bisa dibandingkan dengan total jarak yang ditempuh Michael Phelps saat memenangkan delapan medali emas Olimpiade Beijing 2008.
Saat itu Phelps memerlukan total jarak 3.300 meter atau 3,3 km, sementara sampai hari kelima berlomba di kolam renang Tokyo 2020 Ledecky sudah menempuh total jarak 7.200 meter atau lebih dari dua kali lipat dari jarak yang ditempuh Phelps selama mengarungi kolam renang Olimpiade 2008.
Oleh karena itu Phelps yang pernah merajai kolam renang dunia pun angkat topi kepada Ledecky dengan menyebutnya "perenang putri terbaik sepanjang masa".
Phelps tak sembarangan menilai hanya karena Ledecky sama-sama dari AS karena dia melihat catatan luar biasa Ledecky dan cara perenang ini dalam memperlakukan nomor-nomor yang diikutinya.
Menurut Phelps, berenang 200 meter itu berbeda sekali dengan berenang untuk 1.500 meter. “Dalam nomor 200, Anda mesti cepat meregangkan otot-otot Anda, tak boleh mengendurkan. Tetapi dalam 1.500 meter Anda bisa merenang dengan lebih relaks,” kata Phelps.
Bahkan perenang-perenang muda saat ini seperti Titmus sekalipun mengakui kehebatan Ledekcy.
"Saya tak akan berada di sini jika tidak ada dia," kata Titmus setelah memenangkan nomor 400m gaya bebas. "Dia membuat standar untuk gaya bebas jarak menengah, jika saya tidak punya lawan seperti dia saya sudah pasti tidak akan bisa berenang dengan cara saya saat ini."
Warisan Ledecky
Ledecky sendiri sportif menyebut kompetisi yang sengit adalah bagus untuk perkembangan olah raga.
Bagi rekan-rekannya dalam tim renang Amerika Serikat, dia sudah dianggap pemimpin mereka di kolam renang.
Juniornya yang spesialis gaya dada, Phoebe Bacon, menyebut Ledecky inspirasi untuk tim renang Amerika Serikat. Bacon ingin menikmati warisan prestasi-prestasi besar yang dibuat Ledecky.
Katie Grimes yang masih berusia 15 tahun dan bakal turun dalam 800 meter gaya bebas putri seperti juga Ledecky bahkan bilang, “mungkin suatu hari nanti saya bisa seperti Katie (Ledecky).”
Minggu 24 Juli lalu itu untuk pertama kalinya Ledecky hanya bisa meraih medali perak nomor jarak jauhnya dalam Olimpiade yang sebelum ini didominasinya.
Pada 2012, Phelps gagal memenangkan medali apa pun dalam 400m gaya ganti perseorangan putra dan hanya memenangkan medali perak dari 200 meter gaya kupu-kupu. Tetap saja, Phelps adalah Olimpian terbesar sepanjang masa.
Pun begitu dengan Ledecky. Tambahan satu medali emas di Tokyo yang mungkin masih akan bertambah dari 800m, untuk lima emas Olimpiade yang sudah dia peroleh sebelum ini, telah mendekatkan dia kepada status GOAT.
Andaipun dia tak berhasil dalam 800 meter, empat tahun lagi dia masih berkesempatan memasuki lagi kolam renang Olimpiade di Paris, karena usianya saat ini masih 24 tahun.
“Anda memperoleh kesempatan ini setiap empat tahun sekali, dan dalam kasus (Olimpiade) ini lima tahun,” kata Ledecky dalam wawancara dengan NBC. “Berlomba dalam Olimpiade itu tak membuat makin tua.”
Ini isyarat dia akan terus berlomba seperti atlet-atlet lain seperti rekan senegaranya Simone Biles dalam senam atau pendahulu-pendahulunya seperti Phelps.
Dan walaupun Olimpiade Tokyo tampak senyap karena tiada penonton, Ledecky dan atlet-atlet fenomenal lainnya masih bisa membuat sebagian besar mata dunia tertuju ke Tokyo 2020, termasuk Tokyo Aquatic Centre.