Magelang (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang, Jawa Tengah membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk memperluas pemasaran berbagai produk mereka guna mendorong peningkatan produksi dan kesejahteraan kalangan tersebut.
"Pemkot Magelang membantu dan memfasilitasi para pelaku UMKM agar dapat memasarkan produk-produknya lebih luas," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang Catur Fajar Budi Sumarmo dalam keterangan tertulis di Magelang, Rabu.
Pihaknya sudah bekerja sama dengan PT Indomarco Prismatama (perusahaan yang menaungi Indomaret) sejak Januari 2021 dengan hasilnya kalangan UMKM setempat diberi gerai di Indomaret yang tersebar di kota itu.
Baca juga: Ganjar mendorong pemasaran produk UMKM ikuti zaman
"Alhamdulillah, sejak 28-29 Juni 2021 ada 10 Indomaret di wilayah Kota Magelang sudah memasarkan 17 produk UMKM Kota Magelang," kata dia.
Ia menjelaskan kerja sama itu diawali dengan pelatihan pemasaran oleh manajemen perusahaan tersebut kepada 75 pelaku UMKM Kota Magelang.
Selanjutnya, mereka menyediakan gerai di Indomaret khusus untuk mendisplai dan menjual produk-produk UMKM maupun IKM yang sebelumnya sudah dikurasi.
"Dalam kerja sama ini, pelaku UMKM juga dilatih untuk memiliki mental yang kuat, apabila produk yang di pasarkan tidak laku maka pengusaha harus kuat dan jangan patah semangat," katanya.
Disperindag Kota Magelang juga menjembatani kerja sama pelaku UMKM dengan sejumlah toko modern di daerah itu, seperti Trio dan Gardena, terkait dengan pemasaran produk.
Meskipun belum banyak, katanya, sejauh ini sudah ada beberapa produk UMKM setempat yang dijual di toko-toko tersebut.
Pada awal Juli 2021, pihaknya akan menjalin kerja sama serupa dengan toko-toko Sampoerna Ritel Company (SRC) yang tersebar di daerah setempat.
"Ada sekitar 50 toko yang bekerja sama dengan SRC di 17 kelurahan di Kota Magelang. Nanti akan ada pelatihan lagi dan mengundang toko-toko yang sudah bekerja sama dengan SRC. Ini untuk membantu teman-teman UMKM dan memasarkan produknya," katanya.
Di samping itu, katanya, berbagai produk UMKM yang sudah dikurasi atau seleksi juga masuk di aplikasi "Magelang Smart City (Magesty)" milik pemkot setempat. Lewat aplikasi ini produk mereka dipasarkan, sedangkan masyarakat mudah berbelanja melalui layanan tersebut.
"Yang masuk di Magesty ada syarat dan dikurasi dulu, sebab khawatir kalau langsung dimasukkan, lalu ada konsumen membeli tapi barang tidak siap," katanya.
Baca juga: Pasarkan produk, Pemkot Pekalongan dorong UMKM manfaatkan digitalisasi
Baca juga: Banyumas luncurkan Lapakmas pasarkan produk UMKM