Solo (ANTARA) - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mulai uji coba kuliah tatap muka berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021
"Kami mau mencoba membuka diri agar kuliah secara tatap muka bisa segera dimulai, karena ada surat keterangan bersama antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri agar membuka diri," kata Rektor UNS Jamal Wiwoho di sela meninjau kuliah tatap muka di kampus UNS di Solo, Rabu.
Ia mengatakan dari SE Dirjen Dikti tersebut dalam praktik kuliah tatap muka harus memperhatikan dua faktor, yaitu bersyarat dan bertahap.
"Bersyarat adalah dengan tetap memperhatikan COVID-19, dijalankan dengan protokol COVID-19, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, cek suhu, termasuk di dalamnya ada izin dari orang tua dan kemauan anak," katanya.
Ia mengatakan kuliah tatap muka tidak bersifat wajib sehingga jika mahasiswa belum siap datang ke kampus tetap dipersilakan untuk mengikuti kuliah secara daring, sedangkan dari sisi bertahap, tidak seluruh mahasiswa di semua semester dilibatkan pada kuliah tatap muka.
Pada uji coba kali ini hanya ada tiga fakultas yang mengikutinya, yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Keolahragaan.
"Tidak semua kami masukkan, dari semester 2 sampai 8, tetapi hanya dicoba dulu yang semester dua, itupun hanya separuhnya. Satu ruangan maksimum kalau ruangan kecil hanya 25 orang, kami jaga betul," katanya.
Ia mengatakan untuk dosen yang diperbolehkan mengajar juga diutamakan yang sudah divaksin. Pihaknya mencatat 600 di antara 1.700 dosen sudah memperoleh vaksin.
"Itu bukan kehendak kami, sebetulnya kami sudah mengajukan seluruhnya tetapi karena ada keterbatasan vaksin yang ada jadi baru segitu yang divaksin," katanya.
Mengingat saat ini masih tahap uji coba, kata dia, perkuliahan tersebut berlangsung sekitar 25-35 menit. Selanjutnya, pihak kampus melakukan evaluasi.
"Setelah uji coba kami akan langsung evaluasi karena jangan sampai terjadi klaster terkait pembukaan kampus," katanya.
Baca juga: Dosen UNS ciptakan penghancur limbah domestik
Berita Terkait
Konferensi Perpustakaan Hijau munculkan sejumlah rekomendasi
Senin, 11 November 2024 20:35 Wib
Mahasiswa UNS inisiasi produk pembersih air keruh
Senin, 11 November 2024 8:48 Wib
Rektor: Peringkat UNS naik pada QS Asia Rankings
Jumat, 8 November 2024 16:40 Wib
BWI tingkatkan literasi warga kampus UNS terkait wakaf
Kamis, 7 November 2024 8:49 Wib
UNS bersama BRI lanjutkan pengembangan New Desa BRILiaN 2024
Selasa, 5 November 2024 21:25 Wib
Liga Indonesia targetkan cetak pemain muda berkualitas
Selasa, 5 November 2024 17:25 Wib
UNS gelar Festival Gebyar Memanen bersama Petani Cilik
Senin, 4 November 2024 13:32 Wib
Dosen UNS riset teknologi pengisian baterai untuk motor listrik
Rabu, 30 Oktober 2024 15:23 Wib