Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menargetkan sebanyak 68.901 orang lanjut usia (lansia) tervaksinasi COVID-19 untuk menambah daya imunitas agar tidak mudah terpapar COVID-19.
"Lansia yang menjadi prioritas usia 60 tahun lebih. Kebijakannya memang untuk ibu kota provinsi, sedangkan kabupaten kota lain bisa mengikuti," kata Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo didampingi Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi di Kudus, Selasa.
Untuk lansia, kata dia, tetap menerima suntikan dua kali, namun perlu jeda 28 hari sebelum menerima suntik vaksin kedua.
Ia meminta para petugas kesehatan untuk mendatangi rumah-rumah para lansia tersebut untuk dilakukan penyuntikan di rumahnya karena tidak memungkinkan dihadirkan di tempat tertentu untuk divaksin bersama dengan yang lainnya.
Andini Aridewi menambahkan selain menyasar lansia, sebelumnya juga sudah menyasar petugas publik sebanyak 52.660 orang dan tenaga kesehatan sebanyak 5.502 orang yang mendapatkan kesempatan pertama.
"Paling tidak, kami nantinya bisa melakukan vaksinasi terhadap 121.000 orang. Ketika sebagian besar masyarakat sudah tervaksinasi bisa secepatnya keluar dari pandemi karena sangat berpengaruh terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat," ujarnya.
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19, diharapkan bisa dituntaskan pada bulan Juni 2021 sudah selesai tahap satu dan dua.
"Khusus pelayanan publik di Jateng ditargetkan selesai bulan Maret 2021 dengan menyesuaikan distribusi vaksinnya," ujarnya.
Pemkab Kudus sendiri baru menerima distribusi vaksin untuk tahap pertama 11.280 kali suntikan, sedangkan tahap kedua mencapai 9.000 kali suntikan. Sedangkan penerimaan vaksin tahap berikutnya dijadwalkan Rabu (3/3).
Untuk jumlahnya, dia mengaku, belum bisa memastikan karena baru mengetahui setelah menerima vaksinnya.
Vaksin untuk TNI juga sudah diterima Pemprov Jateng sebanyak 1.300 vaksin, namun belum mengetahui alokasi yang diterima Kudus nantinya.
Jumlah sasaran yang sudah tervaksin untuk termin pertama untuk petugas pelayanan publik sebanyak 4.326 orang, sedangkan tenaga kesehatan mencapai 5.502 orang.