Boyolali, Jateng (ANTARA) -
Sejumlah pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan terkejut melihat kedatangan Gubernur Ganjar dan langsung berdiri, serta melambaikan tangan sambil memanggil nama orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
Meski tidak bisa berdekatan dan hanya memandang dari jauh, namun pertemuan Ganjar dengan pasien COVID-19 di tempat itu tetap berlangsung gayeng.
"Gimana kabarnya bapak ibu? sehat semua to. Sudah senam belum ini? Sudah makan juga. Jangan lama-lama di sini, cepat sembuh agar bisa segera pulang," katanya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur meminta para pasien COVID-19 menjadi juru kampanye untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan disiplin protokol kesehatan.
"Saya minta jadi jurkam, kampanye ngobrol dengan yang lain bagaimana menjaga kesehatan, menjauhi kerumunan, tidak perlu keluar rumah kalau tidak penting dan lainnya. Kalau mereka yang mengatakan, kan mereka sudah pernah mengalami situasi yang tidak enak ini, jadi masyarakat akan lebih percaya," katanya.
Selain itu, ia juga mendorong para pasien COVID-19 tersebut untuk mendonorkan darahnya dalam program plasma konvalesen.
Jika pasien COVID-19 sudah dinyatakan negatif dan selama 14 hari setelahnya tidak ada gangguan, maka yang bersangkutan diminta melakukan donor.
"Saya mendorong mereka untuk mendonorkan darahnya agar program plasma konvalesen yang sekarang dikembangkan di RSUP dr. Kariadi dan Moewardi bisa tersuplai, mudah-mudahan ini risetnya makin sempurna sehingga nanti bisa dioptimalkan untuk membantu sesama," demikian Ganjar Pranowo.
Baca juga: Ganjar dorong percepatan vaksinasi tenaga kesehatan
Baca juga: Delapan nakes di Jateng alami efek usai vaksinasi COVID-19