Temanggung kucurkan bantuan Rp2,5 miliar untuk pelaku usaha perikanan
Temanggung (ANTARA) - Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengucurkan bantuan sekitar Rp2,5 miliar untuk para pelaku usaha perikanan terdampak pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung, Slamet Saryono di Temanggung, Rabu, mengatakan bantuan tersebut diberikan untuk bantuan sosial tunai Rp1,2 miliar bagi 345 pelaku usaha perikanan.
Kemudian untuk bantuan sarana prasarana perikanan berupa induk ikan, benih ikan, pakan ikan, dan wadah maupun kolam senilai Rp1,3 miliar untuk 54 kelompok usaha perikanan.
Baca juga: Pemkot Magelang cairkan bantuan pemulihan usaha 10 koperasi dan 35 pengrajin
"Kami juga memberikan fasilitasi bantuan pemasaran bekerja sama dengan Dinas Sosial dengan menyediakan ikan untuk paket program keluarga harapan. Bantuan fasilitasi ini diharapkan membantu kesulitan pemasaran yang dihadapi oleh para pelaku pemasaran," katanya.
Ia mengatakan dampak pandemi COVID-19 sangat dirasakan oleh para pelaku usaha perikanan di Kabupaten Temanggung, terlebih adanya kebijakan-kebijakan pembatasan kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya.
"Dampaknya dirasakan oleh para pelaku usaha perikanan terkait dengan menurunnya pembelian ikan oleh masyarakat, tentunya kalau kondisi ini berkepanjangan dampaknya juga akan mempengaruhi pemasukan para pelaku usaha perikanan, utamanya terkait dengan pengeluaran untuk pembelian pakan ikan, karena pengeluaran untuk pembelian pakan ikan itu 60-70 persen dari biaya produksi sehingga kalau pemasukannya terganggu maka pengeluarannya juga akan terhambat," katanya.
Ia menuturkan berdasarkan pendataan dari 25.608 pelaku usaha perikanan di Kabupaten Temanggung, sekitar 97 persen di antaranya terdampak pandemi COVID-19, karena serapan pasar tidak sebanyak pada saat kondisi normal sehingga mereka mengurangi produksinya, menyesuaikan dengan serapan pasar.
"Bahkan ada beberapa yang terpaksa menghentikan usaha perikanan, di lapangan saya temukan mengapa kolamnya kosong semua karena mereka tidak berani berspekulasi, menghindari kemungkinan kerugian yang lebih besar sehingga tidak melanjutkan usaha perikanannya," katanya.
Menghadapi kondisi tersebut, katanya Pemkab Temanggung melalui Dinas Perikanan dan Peternakan telah berupaya membantu para pelaku usaha perikanan dalam menghadapi masa pandemi COVID-19 ini agar tetap berproduksi dengan memberikan fasilitasi atau bantuan tersebut.
Baca juga: Temanggung targetkan 17.000 usaha mikro dan kecil daftar bantuan modal
Baca juga: Pemkot Magelang cairkan bantuan pemulihan usaha 10 koperasi dan 35 pengrajin
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung, Slamet Saryono di Temanggung, Rabu, mengatakan bantuan tersebut diberikan untuk bantuan sosial tunai Rp1,2 miliar bagi 345 pelaku usaha perikanan.
Kemudian untuk bantuan sarana prasarana perikanan berupa induk ikan, benih ikan, pakan ikan, dan wadah maupun kolam senilai Rp1,3 miliar untuk 54 kelompok usaha perikanan.
Baca juga: Pemkot Magelang cairkan bantuan pemulihan usaha 10 koperasi dan 35 pengrajin
"Kami juga memberikan fasilitasi bantuan pemasaran bekerja sama dengan Dinas Sosial dengan menyediakan ikan untuk paket program keluarga harapan. Bantuan fasilitasi ini diharapkan membantu kesulitan pemasaran yang dihadapi oleh para pelaku pemasaran," katanya.
Ia mengatakan dampak pandemi COVID-19 sangat dirasakan oleh para pelaku usaha perikanan di Kabupaten Temanggung, terlebih adanya kebijakan-kebijakan pembatasan kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya.
"Dampaknya dirasakan oleh para pelaku usaha perikanan terkait dengan menurunnya pembelian ikan oleh masyarakat, tentunya kalau kondisi ini berkepanjangan dampaknya juga akan mempengaruhi pemasukan para pelaku usaha perikanan, utamanya terkait dengan pengeluaran untuk pembelian pakan ikan, karena pengeluaran untuk pembelian pakan ikan itu 60-70 persen dari biaya produksi sehingga kalau pemasukannya terganggu maka pengeluarannya juga akan terhambat," katanya.
Ia menuturkan berdasarkan pendataan dari 25.608 pelaku usaha perikanan di Kabupaten Temanggung, sekitar 97 persen di antaranya terdampak pandemi COVID-19, karena serapan pasar tidak sebanyak pada saat kondisi normal sehingga mereka mengurangi produksinya, menyesuaikan dengan serapan pasar.
"Bahkan ada beberapa yang terpaksa menghentikan usaha perikanan, di lapangan saya temukan mengapa kolamnya kosong semua karena mereka tidak berani berspekulasi, menghindari kemungkinan kerugian yang lebih besar sehingga tidak melanjutkan usaha perikanannya," katanya.
Menghadapi kondisi tersebut, katanya Pemkab Temanggung melalui Dinas Perikanan dan Peternakan telah berupaya membantu para pelaku usaha perikanan dalam menghadapi masa pandemi COVID-19 ini agar tetap berproduksi dengan memberikan fasilitasi atau bantuan tersebut.
Baca juga: Temanggung targetkan 17.000 usaha mikro dan kecil daftar bantuan modal
Baca juga: Pemkot Magelang cairkan bantuan pemulihan usaha 10 koperasi dan 35 pengrajin