Purwokerto (ANTARA) - Kreativitas guru dalam memberikan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sangat dibutuhkan peserta didik di tengah pandemi COVID-19, kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banyumas Irawati.
"Dengan masih berlangsungnya pembelajaran daring, kami minta teman-teman untuk makin kreatif dan invoatif dalam pembelajaran jarak jauh," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya secara rutin memberikan pelatihan guna meningkatkan kreativitas dan inovasi bagi para guru di Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Anak-anak di pengungsian Magelang terima pendampingan belajar
Bahkan, lanjut dia, pihaknya sudah membuka layanan Rumah Belajar secara daring bagi guru tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama termasuk kepala sekolahnya.
"Hari ini (3/12), kami juga sedang pelatihan bagaimana melakukan asesmen sesuai dengan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim tentang Merdeka Belajar," katanya.
Terkait dengan pelaksanaan PJJ, Irawati mengakui jika sampai saat ini masih ada beberapa kendala, salah satunya masih adanya peserta didik yang tidak aktif dan mengabaikan tugas yang diberikan guru selama pembelajaran daring tersebut.
Selain itu, kata dia, masih ada guru yang kurang kreatif dalam memberikan materi kepada peserta didik.
"Itu manusiawi tetapi persentasenya tidak banyak. Kalau kita mau cari bibit tanaman saja, dari sekian banyaknya yang sudah dipilih bagus, tapi tetap ada yang tumbuhnya kurang bagus," katanya.
Disinggung mengenai kemungkinan diselenggarakannya pembelajaran tatap muka di Kabupaten Banyumas, dia mengakui hal itu belum bisa dilakukan dalam waktu dekat meskipun sebelumnya telah ada beberapa sekolah yang telah melaksanakan uji coba dan akhirnya dihentikan seiring dengan wilayah Banyumas masuk zona merah penyebaran COVID-19.
Ia mengatakan berdasarkan Surat Keputusan Bersama Empat Menteri, wilayah yang boleh menyelenggarakan pembelajaran tatap muka jika termasuk dalam zona hijau dan zona kuning.
"Wilayah yang masuk zona oranye boleh menyelenggarakan pembelajaran tatap muka tapi atas izin Satgas Penanganan COVID-19 tingkat kabupaten," katanya.
Ia mengatakan saat pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka di SD Negeri Panembangan sebenarnya tidak ditemukan kendala namun karena situasi di Banyumas terus berkembang dan Bupati Banyumas Achmad Husein khawatir terjadi sesuatu, akhirnya kegiatan tersebut dihentikan.
Oleh karena itu, kata dia, kegiatan pembelajaran di Kabupaten Banyumas masih tetap dilaksanakan secara daring atau jarak jauh, demikian Irawati.
Baca juga: Wifi terpasang, pelajar Girpasang Klaten kini bisa belajar daring