Purwokerto (ANTARA) - Rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di Kabupaten Banyumas menambah kapasitas tempat tidur di ruang isolasi untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pasien terkonfirmasi positif virus corona jenis baru itu, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto.
"Kami sudah koordinasi dengan rumah sakit untuk dibantu penambahan tempat isolasinya. Sekarang sebenarnya sudah ada 400 tempat tidur untuk isolasi," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Dia menyebut penambahan tempat tidur dilakukan oleh 10 rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Purbalingga bertambah 65, kini jadi 966 orang
Baca juga: BLK Temanggung difungsikan sebagai karantina pasien COVID-19
Kendati demikian, dia mengakui tidak semua tempat tidur isolasi tersebut dimanfaatkan untuk merawat pasien COVID-19 asal Banyumas.
"Masalahnya kan yang memanfaatkan tempat tidur di rumah sakit bukan warga Banyumas saja, ada Purbalingga, Cilacap, dan sebagainya," katanya.
Pemerintah Kabupaten Banyumas juga telah menambah rumah karantina yang berlokasi di Baturraden, yakni dari sebelumnya tiga menjadi empat rumah karantina. Rumah karantina tersebut memanfaatkan Pondok Slamet, Balai Diklat, Wisma Wijayakusuma, dan Hotel Rosenda.
Terkait dengan jumlah warga di Kabupaten Banyumas yang terkonfirmasi positif COVID-19, Sadiyanto mengatakan berdasarkan data sejak terjadinya pandemi hingga Senin (30/11), pukul 22.00 WIB, tercatat 2.057 orang.
Dari jumlah tersebut, 1.136 orang telah sembuh, 78 orang meninggal dunia, dan sisanya masih dalam perawatan di rumah sakit, rumah karantina, dan isolasi mandiri.
Pada kesempatan sebelumnya, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan pihaknya menyiapkan 450 tempat tidur di rumah karantina di Balai Diklat, Pondok Slamet, Wisma Wijayakusuma, dan Hotel Rosenda Baturraden guna menampung pasien COVID-19 yang kondisinya telah membaik.
"Di (rumah sakit rujukan COVID-19, red.) Banyumas, tempat tidur sampai dengan sekarang itu tidak ada, nol. Jadi, rumah sakit (rujukan, red.) semua sudah penuh, yang ada adalah keluar, masuk, keluar, masuk," katanya di Purwokerto, Senin (30/11).
Bahkan, di RSUD Ajibarang per 30 November 2020 terdapat antrean pasien COVID-19 dan beberapa di antaranya pasien bergejala.
Terkait dengan kondisi tersebut, pihaknya mengambil kebijakan berupa pasien COVID-19 yang kondisinya telah membaik dipindahkan dari rumah sakit ke sejumlah rumah karantina yang telah disiapkan Pemkab Banyumas di Baturraden.
Dengan demikian, kata dia, ruang isolasi di rumah sakit yang semula ditempati pasien tersebut dapat diisi oleh pasien COVID-19 yang membutuhkan penanganan.
Baca juga: Pasien COVID-19 di Purbalingga bertambah 241 jadi 1.207 orang
Baca juga: Ruang isolasi pasien COVID-19 di RSUD Temanggung hampir penuh
Berita Terkait
Sinergi BPJS Kesehatan Purwokerto dan Dinkes optimalkan kualitas layanan peserta JKN
Kamis, 2 Mei 2024 9:27 Wib
Dinkes catat kasus penyakit DBD di Boyolali mulai berkurang
Kamis, 25 April 2024 8:46 Wib
Dinkes dukung BPJS Kesehatan Purwokerto dalam pencapaian KBK FKTP
Kamis, 28 Maret 2024 16:38 Wib
Dinkes Wonosobo antisipasi peredaran makanan tidak layak konsumsi
Kamis, 28 Maret 2024 8:51 Wib
Dinkes: Layanan bagi lansia bagian standar pelayanan minimal kesehatan
Selasa, 26 Maret 2024 19:55 Wib
Dinkes Boyolali sebut kasus DBD 2024 meningkat dibanding 2023
Selasa, 26 Maret 2024 11:33 Wib
Dinkes Temanggung minta warga tetap waspada DBD
Senin, 25 Maret 2024 18:48 Wib
Tren kasus DBD Boyolali 2024 terus menurun
Sabtu, 23 Maret 2024 17:07 Wib