Solo (ANTARA) - Sebanyak 526 pedagang segera boyongan ke Pasar Klewer Timur Surakarta, Jawa Tengah, menyusul selesainya pembangunan pasar tersebut pascakebakaran beberapa waktu lalu.
"Kunci kios sudah selesai dibagikan kepada para pedagang. Saat ini para pedagang masih berjualan di Pasar Darurat Alun-alun Utara," kata Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Klewer Timur Sutarso di Solo, Kamis.
Ia mengatakan boyongan atau proses pindahan para pedagang tersebut akan dilakukan pada Jumat (16/10). Meski kunci kios sudah diberikan, para pedagang belum bisa memasuki lokasi yang baru untuk mulai pindahan.
"Tetapi pedagang sudah mengecek lokasi kios masing-masing untuk mulai memikirkan penataan di lokasi dagang yang baru. Kalau untuk displai barang dagangan baru bisa dilakukan setelah boyongan," katanya.
Baca juga: Pasar Klewer Timur Solo ditargetkan selesai Oktober 2020
Ia mengatakan beberapa hal yang akan dilakukan para pedagang usai boyongan salah satunya membuat rak-rak untuk menata dagangan dalam kios baru.
"Untuk kebutuhan displai semuanya ditanggung pemegang SHP (Surat Hak Penempatan) masing-masing kios," katanya.
Ia mengatakan untuk proses perpindahan sendiri diberikan waktu selama dua hari. Dengan demikian, pada Minggu (18/10) merupakan batas akhir pedagang Klewer Timur meninggalkan pasar darurat di kawasan Alun-alun.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi mengatakan displai dilakukan setelah kirab boyongan atau Jumat pagi bersamaan dengan giat Mider Praja oleh Wali Kota.
"Kalau mau mulai jualannya kapan terserah pedagang, tergantung kesiapan masing-masing," katanya.
Baca juga: Pembangunan Pasar Klewer Timur capai sekitar 60 persen
Baca juga: Wali Kota: Jangan ganggu pembangunan Pasar Klewer Solo