Semarang (ANTARA) -
"Saya minta kepada provider telekomunikasi, salah satunya Telkomsel untuk membantu soal coverage area telekomunikasi di Jawa Tengah sehingga cerita-cerita haru anak-anak naik pohon, naik genting, dan ke puncak bukit untuk mencari sinyal saat belajar daring bisa diselesaikan," katanya di Semarang, Rabu.
Hal itu disampaikan oleh Ganjar kepada Direktur Network Telkomsel Hendri Mulya Syam yang datang memberikan bantuan berupa 700.000 kartu perdana yang masing-masing berisi kuota 10 GB.
Ganjar menyebut hingga saat ini masih banyak daerah di Jateng yang sulit mengakses internet karena tidak terjangkau jaringan telekomunikasi.
Menurut dia, keluhan mengenai keterbatasan jaringan internet itu cukup banyak diterimanya selama pandemi COVID-19 sehingga meminta perusahaan penyedia jasa telekomunikasi untuk dapat memberikan solusi.
"Seandainya di area-area blank spot ini mesti segera diberikan solusi, maka solusi paling praktis apa. Tidak hanya pada Telkomsel, kalau provider lain mau membantu, maka pendidikan kita tidak terlalu tertinggal akibat pandemi COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Di Temanggung, kesulitan sinyal internet siswa belajar di balai desa
Ganjar mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Telkomsel yang nantinya akan membagikan kartu perdana gratis kepada siswa miskin di seluruh daerah Jateng.
"Ya, ini pucuk dicinta ulam pun tiba. Artinya banyak anak-anak kita selama ini mengeluhkan kesulitan kuota, hari ini Telkomsel datang memberikan bantuan 700.000 kartu perdana dengan isi 10 GB secara gratis. Ini tidak main-main, tentu kami sangat berterima kasih," katanya.
Tidak menutup kemungkinan, lanjut Ganjar, para guru juga akan mendapatkan bantuan tersebut.
Direktur Network Telkomsel Hendri Mulya Syam menyatakan pihaknya siap membantu Gubernur Ganjar dalam pemenuhan jaringan internet di sejumlah daerah yang belum terjangkau di Jateng dan siap membangun pemancar di daerah-daerah blank spot.
"Untuk area blank spot, seperti yang disampaikan Pak Ganjar, kami akan bangun coverage di sana. Harapannya bisa membantu masyarakat, khususnya untuk kebutuhan pendidikan," ujarnya.
Terkait bantuan kartu perdana dan kuota internet itu, Hendri menyampaikan bahwa itu dilakukan untuk membantu masyarakat kurang mampu bisa mengakses pendidikan di saat proses pembelajaran jarak jauh.
Baca juga: Kedai kopi di Borobudur gratiskan wifi untuk siswa belajar daring
Baca juga: Disdikbud Jateng perbolehkan dana BOS untuk beli kuota internet KBM daring