Bandung (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menyatakan 110 relawan yang telah disuntikkan vaksin pada gelombang pertama pada Jumat (14/8) lalu dipastikan saat ini kondisi seluruhnya dalam keadaan sehat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung Rosye Arosdiani Apip mengatakan para relawan itu terus dipantau perkembangan kondisi kesehatannya oleh pihak Dinkes maupun Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac dari Universitas Padjadjaran.
"Sejauh ini semuanya (relawan uji vaksin COVID-19) tidak ada keluhan,” kata Rosye saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Selasa.
Ke-110 sukarelawan itu menjalani uji klinis tersebar di enam tempat, di antaranya di Balai Besar Kesehatan Unpad sebanyak 19 orang, FK Unpad (21 orang), Puskesmas Garuda (19 orang), Puskesmas Ciumbuleuit (18 orang), Puskesmas Dago (15 orang), dan Puskesmas Sukapakir (18 orang).
Dari gelombang pertama ini, hanya ada satu orang sukarelawan yang tidak lolos pada tahap awal pemeriksaan. Sukarelawan tersebut dinyatakan reaktif dari hasil pemeriksaan tes cepat, sehingga tidak layak untuk dilanjutkan pada tahap penyuntikan vaksin.
“Ada satu orang yang tidak lolos pada V0 itu di Puskesmas Garuda. Kalau tidak salah tes cepatnya reaktif,” katanya.
Selain masalah rentang usia antara 18-59 tahun dan kondisi tubuh harus dalam keadaan sehat, pemeriksaan juga dilakukan kembali secara ketat, baik melalui tes cepat ataupun tes usap untuk memastikan relawan tersebut tidak terpapar oleh COVID-19.
Jika pada saat pemeriksaan didapati positif COVID-19, Rosye memastikan Puskesmas akan bertanggung jawab penuh menindaklanjutinya sesuai dengan prosedur, mulai dari isolasi mandiri sampai pelacakan kontak erat.
“Syaratnya tidak boleh terpapar. Uji vaksin ini prinsipnya virus yang dimatikan dimasukkan dalam tubuh. Kemudian dilihat bagaimana responnya," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi: Indonesia dapat pengadaan vaksin jumlah besar hingga 2021
Baca juga: Indonesia amankan pasokan 340 juta dosis vaksin COVID-19 hingga 2021
Berita Terkait
Dinkes dukung BPJS Kesehatan Purwokerto dalam pencapaian KBK FKTP
Kamis, 28 Maret 2024 16:38 Wib
Dinkes Wonosobo antisipasi peredaran makanan tidak layak konsumsi
Kamis, 28 Maret 2024 8:51 Wib
Dinkes: Layanan bagi lansia bagian standar pelayanan minimal kesehatan
Selasa, 26 Maret 2024 19:55 Wib
Dinkes Boyolali sebut kasus DBD 2024 meningkat dibanding 2023
Selasa, 26 Maret 2024 11:33 Wib
Dinkes Temanggung minta warga tetap waspada DBD
Senin, 25 Maret 2024 18:48 Wib
Tren kasus DBD Boyolali 2024 terus menurun
Sabtu, 23 Maret 2024 17:07 Wib
Dinkes Jepara ajak masyarakat terapkan PHBS cegah BDB
Kamis, 21 Maret 2024 17:07 Wib
Dinkes sebut Boyolali tetap bebas polio
Senin, 18 Maret 2024 15:46 Wib