Purwokerto (ANTARA) - Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM terus berupaya memacu percepatan pertumbuhan ekonomi di sejumlah daerah melalui kegiatan pelatihan bagi pegiat koperasi serta pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Pelatihan yang kami selenggarakan sekarang ini salah satu tujuannya adalah memacu percepatan pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah," kata Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkop UKM Arif Rahman Hakim di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu.
Arif mengatakan hal itu kepada wartawan usai pembukaan Pelatihan Peningkatan Kapasitas dan Kualitas SDM KUMKM di Kabupaten Banyumas "KUMKM Eksis dan Mampu Beradaptasi Pada Masa Pandemi dan New Normal COVID-19" yang diikuti oleh 150 pegiat koperasi dan pelaku UMKM se-Banyumas.
Kegiatan tersebut meliputi pelatihan perkoperasian bagi koperasi wanita, pelatihan kewirausahaan sektor pertanian/perkebunan dan perikanan/peternakan, pelatihan kewirausahaan perhutanan sosial, pelatihan peningkatan strategi bisnis wirausaha, serta pelatihan kewirausahaan bidang fesyen.
Menurut dia, Kemenkop UKM telah memilih daerah-daerah yang dijadikan sebagai lokasi kegiatan pelatihan yakni lima daerah wisata unggulan dan sejumlah daerah yang diidentifikasi sebagai pusat lahirnya wirausaha-wirausaha muda, salah satunya Purwokerto.
Ia mengatakan dalam pelatihan tersebut pihaknya selalu menekankan agar pelaku optimistis, bersemangat, bisa bertahan, bangkit, dan tetap tumbuh, di tengah situasi serba sulit akibat pandemi COVID-19.
"Pelatihan ini kami desain untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang memang ada sekarang ini, antara lain adalah permasalahan pemasaran yang menurunkan pemasaran mereka. Kemudian kesulitan-kesulitan di dalam mengakses ke sumber-sumber pembiayaan, keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk produk-produk tertentu yang permintaannya tumbuh pada masa pandemi seperti sekarang ini," katanya.
Ia mengatakan tidak hanya sebatas memberikan pelatihan, pihaknya juga melakukan pendampingan-pendampingan melalui Dinas Koperasi setempat.
Selain itu ada pendampingan melalui layanan konsultasi yang dilaksanakan oleh Smesco Indonesia misalnya konsultasi dalam bidang pemasaran.
"Kami juga bersinergi dengan para pelaku atau pegiat pemberdayaan UMKM terutama marketplace yang sudah eksis sekarang ini, kami libatkan untuk melatih di bidang digitalisasi pemasaran," katanya.
Arif mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan modal usaha sebesar Rp12 juta bagi peserta terbaik yang mengikuti pelatihan tersebut.
Sementara itu Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan pemasaran merupakan hal terpenting dalam kegiatan usaha apa pun.
"Kalau kita mau produksi tapi pasarnya enggak ada ya percuma. Jualan apa saja, harus ada yang siap membeli lebih dulu," katanya.
Kendati demikian, dia mengimbau para pelaku UMKM untuk selalu menjaga kualitas produk yang dihasilkan agar tidak mengecewakan pembeli.
Ia mengaku mendapat komplain karena salah satu UMKM binaannya berlaku curang dalam melakukan ekspor gula semut organik ke Jerman.
Menurut dia, saat pengiriman pertama dan kedua, gula semut yang diekspor Jerman itu masih murni, namun dalam pengiriman ketiga ternyata ada campurannya.
"Jangan buru-buru ingin cepat kaya, tetapi harus bertahap. Mitra saya itu tetap saya bayar, tapi saya enggak mau pakai dia lagi," katanya.