Kudus (ANTARA) - Wisatawan dari berbagai daerah mulai memadati objek wisata Menara Kudus, Jawa Tengah, dengan mengikuti protokol kesehatan, mengingat masih dalam masa pandemi penularan penyakit virus corona (COVID-19).
Pantauan ANTARA, Sabtu, terlihat kawasan objek wisata Menara Kudus dipenuhi pengunjung dari berbagai daerah dan sebagian besar mereka memakai masker.
"Saya memahami bahwa hingga kini memang masih masa pandemi COVID-19. Meskipun demikian, keinginannya beribadah dengan ziarah ke makam wali tetap dilakukan dengan tetap mengikuti aturan protokol kesehatan," kata salah satu peziarah asal Semarang, Dwi Rahayu ditemui di sela berziarah ke Makam Sunan Kudus.
Terlebih lagi, kata dia, saat ini situasinya masih belum ramai pengunjung, sehingga setelah lama harus berdiam diri tidak beraktivitas di luar rumah, mencoba berziarah ke makam wali.
Baca juga: Kota Semarang izinkan tempat wisata dan hiburan dibuka kembali
Untuk menghindari penularan corona, maka dirinya bersama tiga temannya yang lain dari rumah mempersiapkan diri dengan memakai masker, membawa cairan pembersih tangan maupun sabun untuk mencuci tangan.
"Hal tersebut sudah menjadi kebiasaan di tengah pandemi virus corona untuk selalu mematuhi protokol kesehatan di manapun berada," ujarnya.
Ketika berada di objek wisata, kata dia, selain mencuci tangan sekaligus berwudu juga melihat suasana ketika ramai menahan diri untuk tidak masuk ke objek wisata.
Hal demikian, lanjut dia, diterapkan ketika berkunjung ke Makam Sunan Kudus, saat di dalam ramai menahan diri untuk tidak masuk ke tempat makam sambil menunggu kondisinya sepi baru masuk.
Ia juga menerapkan jaga jarak selama di lokasi objek wisata, sehingga tetap optimistis tidak akan mudah tertular.
Baca juga: Wabup: Dua destinasi wisata di Banyumas siap dibuka kembali
Pernyataan senada diungkapkan Ngaliman, peziarah asal Kabupaten Rembang mengakui sebelum berangkat ke makam wali terlebih dahulu mempersiapkan diri membawa masker, cairan pembersih tangan, dan sabun cuci tangan.
"Ketika di tempat makam, rombongan juga saya ingatkan untuk tidak masuk terlebih dahulu ketika padat pengunjung," ujarnya.
Alasan berani berziarah, kata dia, karena memakai mobil pribadi sehingga potensi kontak dengan orang lain bisa diminimalkan.
Terlebih lagi, kata dia, selain memakai masker sebelum masuk makam juga mencuci tangan dengan sabun karena selama ini memang sudah mulai beradaptasi dengan kibiasaan baru di tengah pandemi COVID-19.
Sementara itu, Soleh wisatawan asal Madura yang berkunjung ke Makam Sunan Muria mengakui hal yang sama bahwa sebelum memasuki kawasan objek wisata tanpa diminta sudah memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun.
Baca juga: Pemkot Surakarta izinkan hotel buka layanan MICE
"Menyadari bahwa saya bersama rombongan dari luar kota, sehingga selain menjaga agar tidak terular juga harus mengikuti aturan yang diberlakukan di objek wisata Sunan Muria," ujarnya.
Ketika di dalam makam, kata dia, memang ada aturan pembatasan jumlah pengunjung yang masuk, namun karena masih sepi sehingga bisa berdoa agak lama.
Berdasarkan keterangan dari pihak Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus wisatawan yang berziarah ke Makam Sunan Kudus mulai terlihat setelah Lebaran, namun mereka diminta mematuhi protokol kesehatan.
Di sejumlah tempat juga ditempel tulisan kewajiban bagi setiap pengunjung memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir yang sudah disediakan di pintu masuk.
Pengunjung juga diminta menjaga jarak fisik antar pengunjung, termasuk jumlah pengunjung yang hendak memasuki area makam juga dibatasi agar bisa saling menjaga jarak fisik.
Bagi pengunjung yang tidak mematuhi protokol kesehatan, petugas jaga akan melarang masuk area makam.
Baca juga: Pemkab Batang kaji trayek bus wisata Batang-Dieng
Baca juga: Ganjar usul wisatawan gunakan pemandu saat Dieng dibuka kembali