BPJS Kesehatan dan Pusdokkes Polri tingkatkan layanan peserta
Semarang (ANTARA) - BPJS Kesehatan bersama dengan Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri terus meningkatkan layanan peserta salah satunya dengan kegiatan supervisi dan sarasehan yang juga menghadirkan brand ambassador BPJS Kesehatan Ade Rai.
"Polri memiliki kekhususan dalam pelaksanaan program karena tidak hanya anggota dan keluarga yang menjadi peserta, tetapi karena memiliki fasilitas kesehatan menjadikan Pusdokkes dapat memberikan layanan kepada masyarakat sekitar. Kesempatan ini, bagian memberikan update dan berdiskusi untuk melakukan improvement," kata Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari disela sarasehan di Semarang, Kamis.
Andayani mengatakan dengan supervisi di antaranya ke fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) Klinik Polres Batang dan RS Bhayangkara Semarang menunjukkan layanan mereka kepada peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sudah dilakukan dengan baik.
Contohnya, lanjut Andayani yaitu antrean elektronik yang dilaksanakan di Klinik Dokkes Polres Batang, sehingga peserta JKN-KIS untuk tidak perlu mengantre lama karena bisa melakukan pendaftaran antrean secara online melalui aplikasi Mobile JKN.
Sementara di RS Bhayangkara Semarang, peningkatan layanan di faskes Polri berupa penyediaan display jumlah ketersediaan tempat tidur, sehingga masyarakat tidak Iagi bingung untuk mengetahui apakah rumah sakit masih memiliki ruang rawat yang cukup.
''Dengan saresehan ini kami ingin meningkatkan pemahaman anggota Polri juga terkait hak, kewajiban, dan prosedur pelayanan kesehatan,'' tandas Andayani.
Baca juga: Peserta JKN-KIS bisa cek ketersediaan kamar RS di aplikasi Mobile JKN
Brand Ambassador BPJS Kesehatan Ade Rai yang hadir dalam kesempatan tersebut mengingatkan pentingnya memulai pola hidup yang lebih sehat, karena menjaga kesehatan menjadi modal utama, dalam membentengi diri tidak mudah terjangkit penyakit, sehingga tidak perlu menggunakan kartu JKN KIS.
"Tantangannya saat ini yang sakit lebih banyak. Masyarakat bisa mengambil peran penting salah satunya dengan menjaga kesehatan. Masalahnya kesadaran masyarakat masih rendah," kata Ade Rai.
Di Jateng, ada 41 Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) milik Polda Jateng yang tersebar di 35 kabupaten/kota.
Wakapolda Brigjen Pol Achmad Lutfi menambahkan pihaknya memberikan dukungan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Bagian kesehatan adalah bagian integral dari proses melayani masyarakat. Kami punya Dokkes dan rumkit di seluruh jajaran Polda Jawa Tengah, tidak hanya dimanfaatkan untuk internal kepolisian dan keluarganya tapi juga untuk masyarakat pada umumnya. Tentu akan tercover, dengan pelayanan yang sesuai ketentuan dari menteri kesehatan," kata Brigjen Pol Achmad Lutfi.
Baca juga: Tingkatkan layanan, puskesmas dan klinik ikuti seleksi FKTP berprestasi
Deputi Direksi Wilayah Jateng dan DIY BPJS Kesehatan Afrizayanti menambahkan terkait dengan kepesertaan di Jateng dan DIY mencapai 88 persen dari jumlah penduduk.
"Tujuan utama (menjadi peserta JKN KIS, red.) yakni apabila masyarakat sakit ada jaminan kesehatan. Kami terus memberikan pemahaman kepada peserta yakni lebih baik mencegah dari pada sakit," kata Afrizayanti.
BPJS Kesehatan, tambah Afrizayanti, juga telah melakukan beragam upaya promotif dan preventif dengan mitra di Pukesmas agar masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat.
Baca juga: Sistem antrean online di FKTP mudahkan berobat JKN-KIS
"Polri memiliki kekhususan dalam pelaksanaan program karena tidak hanya anggota dan keluarga yang menjadi peserta, tetapi karena memiliki fasilitas kesehatan menjadikan Pusdokkes dapat memberikan layanan kepada masyarakat sekitar. Kesempatan ini, bagian memberikan update dan berdiskusi untuk melakukan improvement," kata Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari disela sarasehan di Semarang, Kamis.
Andayani mengatakan dengan supervisi di antaranya ke fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) Klinik Polres Batang dan RS Bhayangkara Semarang menunjukkan layanan mereka kepada peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sudah dilakukan dengan baik.
Contohnya, lanjut Andayani yaitu antrean elektronik yang dilaksanakan di Klinik Dokkes Polres Batang, sehingga peserta JKN-KIS untuk tidak perlu mengantre lama karena bisa melakukan pendaftaran antrean secara online melalui aplikasi Mobile JKN.
Sementara di RS Bhayangkara Semarang, peningkatan layanan di faskes Polri berupa penyediaan display jumlah ketersediaan tempat tidur, sehingga masyarakat tidak Iagi bingung untuk mengetahui apakah rumah sakit masih memiliki ruang rawat yang cukup.
''Dengan saresehan ini kami ingin meningkatkan pemahaman anggota Polri juga terkait hak, kewajiban, dan prosedur pelayanan kesehatan,'' tandas Andayani.
Baca juga: Peserta JKN-KIS bisa cek ketersediaan kamar RS di aplikasi Mobile JKN
Brand Ambassador BPJS Kesehatan Ade Rai yang hadir dalam kesempatan tersebut mengingatkan pentingnya memulai pola hidup yang lebih sehat, karena menjaga kesehatan menjadi modal utama, dalam membentengi diri tidak mudah terjangkit penyakit, sehingga tidak perlu menggunakan kartu JKN KIS.
"Tantangannya saat ini yang sakit lebih banyak. Masyarakat bisa mengambil peran penting salah satunya dengan menjaga kesehatan. Masalahnya kesadaran masyarakat masih rendah," kata Ade Rai.
Di Jateng, ada 41 Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) milik Polda Jateng yang tersebar di 35 kabupaten/kota.
Wakapolda Brigjen Pol Achmad Lutfi menambahkan pihaknya memberikan dukungan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Bagian kesehatan adalah bagian integral dari proses melayani masyarakat. Kami punya Dokkes dan rumkit di seluruh jajaran Polda Jawa Tengah, tidak hanya dimanfaatkan untuk internal kepolisian dan keluarganya tapi juga untuk masyarakat pada umumnya. Tentu akan tercover, dengan pelayanan yang sesuai ketentuan dari menteri kesehatan," kata Brigjen Pol Achmad Lutfi.
Baca juga: Tingkatkan layanan, puskesmas dan klinik ikuti seleksi FKTP berprestasi
Deputi Direksi Wilayah Jateng dan DIY BPJS Kesehatan Afrizayanti menambahkan terkait dengan kepesertaan di Jateng dan DIY mencapai 88 persen dari jumlah penduduk.
"Tujuan utama (menjadi peserta JKN KIS, red.) yakni apabila masyarakat sakit ada jaminan kesehatan. Kami terus memberikan pemahaman kepada peserta yakni lebih baik mencegah dari pada sakit," kata Afrizayanti.
BPJS Kesehatan, tambah Afrizayanti, juga telah melakukan beragam upaya promotif dan preventif dengan mitra di Pukesmas agar masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat.
Baca juga: Sistem antrean online di FKTP mudahkan berobat JKN-KIS