Beijing (ANTARA) - Korban tewas akibat wabah virus corona di China terus berjatuhan. Saat ini dilaporkan bertambah 38 orang sehingga total menjadi 170 orang pada Kamis pagi.
Sebanyak 38 kasus kematian baru wabah 2019-nCoV itu terdiri dari 37 orang berasal dari Provinsi Hubei dan satu lagi dari Provinsi Sichuan, demikian Jiangkang Zhongguo, media resmi kesehatan setempat berbahasa Mandarin, yang dipantau Antara di Beijing.
Sampai saat ini pula terdapat 7.736 kasus positif terkena 2019-nCoV dan 12.167 terduga serta 124 orang dinyatakan sembuh.
Sebanyak 7.736 kasus positif 2019-nCoV itu termasuk 10 kasus di Hong Kong, tujuh di Makau, dan delapan di Taiwan.
Provinsi Hubei masih menjadi penyumbang terbesar dengan 4.586 kasus dan 162 meninggal dunia serta 90 orang dinyatakan sembuh.
Kota Wuhan sebagai titik episentrum wabah virus mematikan itu memberikan andil yang cukup besar dengan 2.261 kasus dan 129 tewas serta 54 sembuh. Jauh melampaui kabupaten/kota lainnya di Provinsi Hubei.
Di Wuhan terdapat 102 warga negara Indonesia yang sudah tidak bisa keluar sejak Ibu Kota Provinsi Hubei itu ditutup pada Kamis (23/1) pukul 10.00 waktu setempat (09.00 WIB).
Sementara di beberapa kota lainnya di Provinsi Hubei yang diblokade juga terdapat WNI, yakni Xianning (55), Huangshi (52), Jingzhou (20), Xiangyang (3), Enshi (10), dan Yinchang (2).
Sejauh ini belum ada laporan mengenai WNI yang di Provinsi Hubei dan daerah-daerah lain di China yang positif atau terduga terpapar virus 2019-nCoV.
Kedutaan Besar RI di Beijing terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Wuhan, Pemerintah Provinsi Hubei, dan pemerintah China mengenai rencana penarikan WNI dari wilayah yang diisolir itu.
Baca juga: Minta dievakuasi, korban isolasi corona asal Solo di China
Baca juga: 10 rumah sakit rujukan di Jateng siap tangani pasien corona