Boyolali (ANTARA) - Sebanyak 267 kepala desa dan lurah yang tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menerima kendaraan dinas berupa Yamaha N -Max warna merah yang kini terparkir di halaman Kantor Badan Keuangan daerah (BKD) setempat, Senin.
Menurut Sekertaris BKD Boyolali Sri Mulyanto rencana sebanyak 267 unit sepeda motor Yamaha N-Max ini langsung dibagikan dalam waktu dua tiga hari ke depan, setelah petugas selesai melakukan pengecekan kendaraan dinas untuk Kades dan Lurah di Boyolali itu.
"Sepeda motor ini, baru saja tiba di Kantor BKD Boyolali, Senin pagi. Selanjutnya, dari dealer dan petugas BKD melakukan pengecekan unit sepeda motor, sebelum diserahkan ke Kades dan lurah," ucap Sri Mulyanto.
Baca juga: Diduga maladministrasi, Kades Wonoagung diadukan ke Ombudsman
Baca juga: Bupati Magelang: Jangan ada kades pegang langsung uang desa
Menurut dia, pengecekan kendaraan dilakukan untuk memastikan kelengkapan sepeda motor dan dapat berfungsi dengan baik. Pengecekan juga untuk memastikan kecocokan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), antara pelat nomor dengan nomor rangka dan mesin.
Sepeda motor baru tersebut diharapkan dapat membantu kinerja para kades dan lurah dalam memberi pelayanan terhadap masyarakat, rencananya secara simbolis diserahkan langsung oleh Bupati Boyolali Seno Samodro.
"Kami langsung hibahkan kepada pemerintah desa, sehingga perawatan, dan segala sesuatunya menjadi tanggung jawab pemerintah desa setempat. Berbeda dengan daerah lain yang sistem pinjam pakai," tuturnya.
Dia mengatakan pengadaan ratusan unit sepeda motor baru tersebut menelan anggaran Rp7,342 miliar. Dengan harga per unitnya sekitar Rp27,5 Juta. Untuk kendaraan dinas lama, Suzuki Shuter tak dikembalikan ke Pemkab Boyolali, karena motor dinas itu, dibeli oleh Pemdes masing-masing, sehingga pengoprasiannya menjadi kewenangan desa atau lurah masing-masing.
Kepala Desa Canden, Kecamatan Sambi Jiyanto saat diminta konfirmasinya soal kendaraan baru menyambut positif, dan motor baru ini, dapat menunjang operasional Pemdes dalam melayani masyarakat.
"Mobilitas Kades atau perangkat menjadi lebih cepat dan fleksibel. Sepeda motor ini, didukung dengan bagasi yang luas. Dapat untuk menyimpan dokumen-dokumen desa dan piranti lainnya," katanya.
Baca juga: Plt. Bupati Kudus: Kades jangan manipulasi dana desa