Solo (ANTARA) - Puluhan siswa dari Sekolah Dasar (SD) Purwodiningratan 34 Surakarta belajar budaya Tionghoa dengan melakukan praktik membuat kue keranjang di Kampung Balong, Kelurahan Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Surakarta.
"Kegiatan hari ini adalah outing class. SD kami ini kan kebetulan letaknya dekat dengan perkampungan etnis Cina yang setiap tahun memperingati Imlek. Jadi, ini kami sesuaikan," kata salah satu guru yang mendampingi kegiatan itu Dewi Marati di Solo, Senin.
Pada kegiatan tersebut para siswa berlatih membuat kue keranjang sekaligus cara mengemasnya hingga siap jual.
"Kue keranjang 'kan merupakan salah satu makanan khas negara sana," ujarnya.
Baca juga: Ribuan kue keranjang bakal meriahkan Grebeg Sudiro di Solo
Baca juga: Pedagang mulai menerima pesanan kue keranjang
Selain itu, mereka sekaligus belajar wirausaha dengan mempelajari pembuatan kue keranjang ini. Diharapkan ke depan mereka mampu menciptakan lapangan kerja melalui wirausaha yang mereka dirikan.
"Kegiatan ini rutin kami selenggarakan setiap tahun. Namun, bergiliran mulai dari kelas 3 hingga 6. Melalui kegiatan ini, mereka makin bisa menghargai perbedaan sekaligus punya jiwa wirausaha," jelasnya.
Siswa Amanda mengaku sangat senang mengikuti kegiatan tersebut karena belum pernah.
"Tadi saya ikut mengemas. Senang bisa ikut membuat kue keranjang. Kalau untuk bahannya 'kan sebelumnya saya enggak tahu, tadi saya lihat pembuatannya langsung," ujarnya.
Mendekati perayaan Tahun Baru Imlek 2571/2020, sejumlah pengrajin kue keranjang di Kampung Balong kebanjiran pesanan.
Baca juga: 4.000 Kue Keranjang Bakal Dibagikan pada Grebeg Sudiro
Pengrajin Susana mengatakan membuat hingga rata-rata 4 kuintal kue keranjang setiap harinya.
"Sejak 3 minggu sebelum Imlek, saya sudah membuat kue keranjang. Bahkan, pada seminggu sebelum Imlek saya bisa buat sampai 1 ton/hari," katanya.