Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, mengembangkan orientasi pelayanan pengadaan barang dan jasa dari unit reaktif dengan pendekatan kepatuhan menjadi layanan proaktif untuk pemenuhan nilai manfaat yang sebesar-besarnya.
"Layanan pengadaan (barang dan jasa) Kota Magelang juga berkembang dari unit yang reaktif dengan pendekatan yang berorientasi kepatuhan, menjadi unit layanan yang proaktif berorientasi untuk memenuhi 'value for money' atau pemenuhan nilai manfaat yang sebesar-besarnya," kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Wali Kota Windari Agustina pada pembukaan Pembinaan Pengelola Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Magelang, Selasa.
Ia mengharapkan berbagai pihak terkait dengan layanan itu, memahami dengan baik tentang perencanaan pengadaan barang dan jasa karena hasilnya akan berimbas terhadap penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah yang lebih baik.
Ia mengatakan pengadaan barang dan jasa pemerintah bukan hanya suatu proses mendapatkan penyedia, akan tetapi terkait dengan peran penting dan strategis dalam pelaksanaan pembangunan.
"Pengadaan barang dan jasa merupakan bentuk pelayanan publik serta meningkatkan perekonomian daerah, bahkan nasional," katanya.
Sigit menyebut enam tahapan pengadaan barang dan jasa pemerintah, yakni perencanaan pengadaan, persiapan pengadaan, persiapan pemilihan, proses pemilihan, pelaksanaan kontrak, dan serah terima.
Ia mengatakan perencanaan pengadaan merupakan langkah awal dari seluruh proses pengadaan barang dan jasa.
Perencanaan pengadaan menjadi penentu konsistensi rencana umum pengadaan (RUP) yang telah diumumkan, dengan pelaksanaan paket pengadaan barang dan jasa.
Proses perencanaan pengadaan, katanya dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang, harus matang dan memenuhi prinsip efektif, efisien, transparan, serta akuntabel.
Pada kesempatan itu, ia mengharapkan seluruh pengguna anggaran (PA) atau kuasa pengguna anggaran (KPA) mengikuti kegiatan itu dengan saksama sehingga informasi yang disampaikan narasumber dapat dipahami dengan baik, sebagai langkah awal pembekalan penyusunan APBD 2020.
"Harapan saya, pengadaan barang dan jasa Pemkot Magelang bisa menjadi 'center of excellent', di mana pengadaan Pemkot Magelang menjadi pusat keunggulan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan evolusi kelembagaan yang dicanangkan oleh LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah)," katanya.
Kepala Sub Bagian Pengadaan Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Pemkot Magelang Wahyu Tri Prasetyo menjelaskan kegiatan dengan tema "Pemaketan dan Konsolidasi Pekerjaan Tahun Anggaran 2020" itu, untuk meningkatkan pemahaman para PA dan KPA tentang perencanaan, terutama terkait dengan pemaketan yang akan difungsikan.
"Harapan kami para peserta betul-betul memahami dengan pemaketan dan konsolidasi pekerjaan tahun 2020 ini, sehingga pengadaan barang dan jasa akan mengasilkan sesuatu yang efektif dan efisien," katanya.
Narasumber dalam kegiatan itu, antara lain Direktur Advokasi dan Penyelesaian Sanggah Wilayah II LKPP Jakarta M. Aris Supriyanto dan Kepala Seksi Wilayah Jawa bagian Timur LKPP Jakarta M. Dwi Sumanto. (hms).