Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengatakan kebebasan masyarakat menyampaikan pendapat dalam era demokrasi bukan tanpa adanya batasan sehingga mereka tetap harus mematuhi aturan atau norma.
"Kebebasan bukan diartikan sebagai bebas tanpa batasan. Ada hal-hal yang harus dipatuhi sesuai aturas dan norma yang berlaku," kata dia di Magelang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu pada doa bersama Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Magelang bersama Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Magelang untuk keamanan daerah itu.
Ia menjelaskan bahwa masyarakat, termasuk mahasiswa, memiliki hak untuk menyampaikan pendapat, kritik, dan masukan kepada pemangku kebijakan.
Namun, katanya, harus tetap mematuhi aturan dan norma, seperti tidak anarkis, tidak menyinggung masalah suku, agama, ras, dan antargolongan, serta tidak merusak fasilitas negara.
"Berpendapat, menyampaikan kritik, saran, itu boleh-boleh saja. Tidak dilarang. Asal dilakukan dengan santun. Ada batasan yang harus dipatuhi, tidak anarkis, tetap mengedepankan kepentingan umum. Yang pasti juga jangan terpengaruh provokator," katanya dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang.
Pada kesempatan itu, Sigit juga mengemukakan tentang peranan mahasiswa sebagai agen perubahan bagi kemajuan suatu bangsa atau daerah agar menjadi lebih baik.
Doa bersama itu dipimpin perwakilan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Magelang di Ruang Sidang Lantai 1 Kantor Pemkot Magelang, antara lain dihadiri Wali Kota Sigit Widyonindito, Wakil Wali Kota Windarti Agustina, Sekretaris Daerah Joko Budiyono, Kapolres Magelang Kota AKBP Idham Mahdi, Ketua DPRD Kota Magelang Budi Prayitno, Kepala Kejaksaan Negeri Wawan Ernawan dan Ketua Pengadilan Negeri Kota Magelang M. Djohan Arifin.
Baca juga: Ribuan mahasiswa dan pelajar demo di DPRD Kota Magelang
Kapolres Idham Mahdi mengemukakan pentingnya generasi muda, termasuk mahasiswa, mengasah kemampua diri sesuai dengan bidang masing-masing demi mewujudkan kemajuan bangsa pada masa mendatang.
"Tingkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) menuju Indonesia unggul dan Maju," kata dia.
Generasi muda, ujarnya, harus menjadi garda terdepan dalam menjaga toleransi, persatuan, dan kesatuan bangsa.
Ia menyebut bahwa saat ini masyarakat sedang dimanjakan dengan kebebasan berpendapat.
Namun demikian, kata dia, masyarakat harus menyadari bahwa Indonesia negara hukum dan masyarakat masih memegang nilai-nilai ketimuran, di mana norma sosial, adat, dan agama sebagai filter dari pengaruh negatif yang tidak sesuai dengan kultur Indonesia.
"Dengan semangat Sumpah Pemuda, menyongsong tantangan global. Semoga ke depan masyarakat Indonesia semakin sejahtera dan maju," katanya. (hms).
Baca juga: 20 orang jadi tersangka kasus demo ricuh di Magelang
Baca juga: Mahasiswa Untidar Kota Magelang Ciptakan Mesin Pidapuring
Baca juga: Mahasiswa Undip survei studio tata kota di Magelang