Purwokerto (ANTARA) - Petani di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, diimbau mempercepat persiapan penananam padi, kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan-KP) Kabupaten Banyumas Widarso.
"Bagi petani yang memanfaatkan irigasi teknis dan airnya sudah mulai mengaliri sawah, kami minta untuk segera melakukan pengolahan tanah serentak guna mendukung percepatan penanaman," kata Widarso di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.
Ia mengatakan berdasarkan pantauan, jaringan irigasi yang airnya sudah mengalir pascapengeringan dan perbaikan hingga saat ini baru Daerah Irigasi (DI) Serayu meskipun belum maksimal.
Baca juga: Jelang masa tanam, petani diingatkan persiapkan benih unggul
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya beberapa waktu lalu melaksanakan gerakan pemanfaatan alat mesin pengolah tanah sawah di Kecamatan Kemranjen yang masuk wilayah DI Serayu.
"Kami berharap petani di daerah-daerah irigasi yang airnya sudah mengalir untuk segera mengolah tanah sawahnya dan membuat persemaian, tidak perlu menunggu sampai musim hujan. Bagi daerah lain yang masih berharap adanya hujan (sawah tadah hujan), kami imbau untuk melakukan persiapan dengan mengecek alat mesin pertanian, penyediaan benih, pupuk, dan sebagainya," katanya.
Ia menargetkan luasan sawah di Banyumas yang dapat segera ditanami pada bulan Oktober 2019 mencapai kisaran 10.000 hektare.
Baca juga: Petani dilatih tanam padi hemat air
Dari luasan tersebut, kata dia, sekitar 3.000 hektare berada di DI Serayu sedangkan selebihnya masuk daerah irigasi lainnya.
Lebih lanjut, Widarso mengatakan pada musim tanam pertama tahun 2019-2020 ini, petani bebas memilih varietas padi yang mereka sukai asalkan berlabel.
"Kalau varietas sih enggak masalah, yang penting varietasnya berlabel, kemudian disesuaikan dengan kesenangannya (pilihan petani). Tapi saat musim tanam kedua memang diharapkan memilih varietas-varietas yang berumur pendek karena menghadapi musim kemarau," katanya.
Baca juga: Kementan imbau petani Banyumas tanam padi serentak