Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito memberikan bantuan kepada warga Kelurahan Gelangan, Widyantoro, yang rumah kontrakannya terbakar belum lama ini.
Penyerahan bantuan tersebut, bersamaan dengan kunjungan Wali Kota Sigit ke tempat tinggal korban di RT01/RW05 Kelurahan Gelangan di Magelang, Senin. Kunjungan itu sekaligus untuk menyampaikan keprihatinan wali kota kepada Widyantoro dan keluarganya, serta sejumlah korban lainnya.
Kebakaran rumah yang ditempati Widyantoro terjadi pada Sabtu (7/9) pukul 11.00 WIB dengan kerugian materi mencapai jutaan rupiah.
Dalam kunjungan untuk memberikan bantuan, antara lain berupa uang dan sembako tersebut, Wali Kota Sigit didampingi beberapa kepala organisasi perangkat daerah, Ketua PMI Kota Magelang Sumartono, Lurah Gelangan Sugeng Sunarso, dan petugas Baznas Kota Magelang.
Bantuan diterima Widyantoro dengan didampingi istrinya, Tri Yulistira. Bantuan juga diberikan kepada korban lainnya, yakni Bandiyo, pemilik rumah dan Santoso, penghuni rumah kontrakan bersama Widyantoro.
“Ini wujud komitmen pemerintah dalam membantu masyarakat kecil yang terkena musibah. Tidak hanya pemkot, tapi juga PMI, Baznas, dan instansi swasta turut dalam memberikan bantuan kepada korban,” ujar Sigit usai menyerahkan bantuan.
Baca juga: Wali kota serahkan bantuan korban kebakaran
Secara pribadi, Sigit juga menyerahkan bantuan Rp10 juta ditambah paket sembako, Baznas Kota Magelang Rp10 juta dan PMI Rp1,5 juta, serta Toko Emas Mustika Gold Magelang (HK) Rp10 juta. Bantuan lain berupa sembako dan peralatan dari Dinas Sosial Kota Magelang.
“Kita harus tanggap dengan kejadian ini, apalagi salah satu korbannya anak berkebutuhan khusus. Segera bentuk panitia untuk perbaikan rumah korban, rumuskan konsepnya dan segera lakukan perbaikan secara gotong-royong,” katanya.
Ia menyebutkan bantuan dari pribadinya hanya sebagai stimulan, sedangkan masyarakat bisa ikut membantu korban secara gotong-royong.
Widyantoro mengaku senang dengan perhatian dan bantuan dari pemkot dan wali kota itu.
Hingga saat ini, ia masih merasa terkejut dengan kejadian yang menimpanya pada Sabtu (7/9) siang itu.
“Saya sendiri beserta istri dan ponakan yang mengetahui kebakaran itu. Ketika itu, saya sedang duduk bercengkerama dengan ponakan dan istri di ruang keluarga. Tiba-tiba ponakan mencium bau gosong dan melihat ada kobaran api di atap rumah,” katanya.
Melihat ada api, ia, ponakan, dan istri langsung berlari keluar, sekaligus mendobrak pintu sebelah yang di dalamnya ada Fredy, anak berkebutuhan khusus.
Saat keluar rumah, ia hanya mampu menyelamatkan satu tas milik keponakan.
“Barang lainnya habis terbakar, ada dokumen-dokumen, televisi, lemari, kasur, dan lainnya. Beruntungnya keluarga selamat semua,” katanya.
Ia mengatakan menempati rumah kontrakan itu bersama kepala keluarga lain, yakni Santoso. (hms).
Baca juga: Kebakaran rumah di Borobudur Magelang satu orang meninggal