"'Barista Class' ini merupakan wisata edukasi dari sisi penyajian minuman kopi dan yang membedakannya adalah penyeduhan atau 'brewing' kopinya dilakukan di alam terbuka," kata General Manager Kampoeng Kopi Banaran Widya Banu Aji di Kabupaten Semarang, Rabu.
Pada saat mengikuti "Barista Class" yang mengusung konsep pengalaman menyeduh kopi di alam terbuka itu, masyarakat juga bisa menikmati pemandangan alam berlatar belakang danau alami Rawa Pening, Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, serta Gunung Andong.
Melalui wisata edukasi "Barista Class" yang terbuka untuk umum ini, Kampoeng Kopi Banaran ingin mengenalkan penyajian minuman kopi yang benar kepada masyarakat, khususnya bagi penyuka serta penikmat kopi.
Baca juga: Ada wahana air di Kampoeng Kopi Banaran
"'Barista Class' ini terbuka untuk umum, baik perorangan maupun kelompok. Masyarakat yang berminat silakan menghubungi kami," ujarnya.
Asisten Manager IT dan Marketing Kampoeng Kopi Banaran Benefito Zalachu menambahkan, "Barista Class" yang menggunakan kopi jenis robusta dan arabica dibagi menjadi empat kelas yaitu "coffee dictionary", "basic barista", "manual brewing", dan "latte art".
Menurut dia, masing-masing kelas tersebut mempunyai pangsa pasar sendiri.
"Kalau yang ingin 'private' kita arahkan ke 'coffee dictionary', 'basic barista', 'brewing class'. Kalau yang ingin belajar 'latte', kita arahkan ke 'latte art'," katanya.
Bagi peserta "Barista Class" yang berombongan ditawarkan "home brewing class" atau menggunakan peralatan sederhana sehingga bisa langsung praktik di rumah masing-masing.
"Diharapkan setelah mengikuti 'Barista Class', masyarakat bisa mengetahui pakem-pakem atau standar penyajian minuman kopi dan bisa bereksperimen di rumah karena dengan teknik yang berbeda akan menghasilkan rasa berbeda," ujarnya.
Selain robusta dan arabica, Kampoeng Kopi Banaran juga akan menggunakan berbagai jenis kopi dari berbagai daerah di nusantara dengan menggandeng produsen kopi lokal.
Baca juga: Ada wisata edukasi anak di Kampoeng Kopi Banaran