Semarang (ANTARA) - Gambesi Kampoeng Inspiratif hadir untuk menciptakan netizen yang bijak dalam bermedia sosial. Pembekalan ilmu dan keterbukaan wawasan dibalut dengan entertainment dipilih oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dalam acara Malam Apresiasi Gambesi Kampoeng Inspiratif.
Acara tersebut menjadi panggung bagi para
narasumber membahas pentingnya literasi digital dengan pemaparan materi mengenai
empat pilar.
“Ini adalah momentum yang luar biasa atas gagasan Kominfo agar kita bisa memanfaatkan
digitalisasi dan terhindar dari bahaya yang ada, dibantu oleh implementasi 4 pilar literasi digital,” kata Sultan Tidore Haji Husain Alting Sjah dalam kegiatan yang dilaksanakan di Ternate pada
Sabtu. (20/4/2024)
Narasi mengenai warga Gambesi yang dikenal dengan watak kuat serta penuh motivasi untuk menyongsong masa depan, katanya, diharapkan dapat berguna dalam menyikapi era teknologi digital.
“Ada doa dari orang-orang tua, kuat besi kuat baja, orang-orang kuat yang menjaga solidaritas
untuk memberikan suatu yang positif dalam kegiatannya dan memanfaatkan perkembangan
teknologi sebaik-baiknya,” jelasnya.
Sebelum era digital dilahirkan, lanjutnya, warga Gambesi telah diajarkan untuk memberikan
ketenteraman pada sesama di dunia nyata. Intensi tersebut harus diterapkan juga dalam dunia
maya, sehingga warga Gambesi dapat menjadi inspirasi bagi Maluku Utara.
Pada kesempatan tersebut, dipaparkan materi mengenai tips aman dan nyaman dalam bermedia sosial oleh Muhammad Jamil dengan tujuan memberikan pemahaman yang lebih
mendalam kepada masyarakat tentang krusialnya keamanan digital.
“Pertama, update sistem dan pasang antivirus. Contohnya pembaruan perangkat lunak seperti
windows, menutupi celah di perangkat lunak, sehingga dalam menggunakan sistem operasi
terjamin keamanannya. Tidak hanya itu, masyarakat harus waspada terhadap link yang tersebar di internet, karena tidak semuanya aman. Jangan keasyikan ngeklik, waspadai tautan yang mencurigakan, seperti undangan digital yang
sering menjebak. mengklik sudah berisi virus dan malware,” katanya.
Tidak hanya itu, Jamil juga menambahkan tips lainnya seperti pentingnya verifikasi dua
langkah, pentingnya menggunakan software keluaran resmi, hingga perlunya kesensitifan
dalam memilih wifi publik.
Materi mengenai budaya digital turut disampaikan pada acara yang sama. Akademisi Universitas Khairun Iis Hamsir Ayub menekankan pentingnya literasi digital dalam memasukkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam interaksi digital sehari-hari.
“Interaksi kita harus memasukkan nilai-nilai bhinneka dan pancasila, serta hukum norma, dan
etika sebagai panduan berkarakter. Tidak berhenti di situ, digitalisasi budaya juga menjadi aspek yang patut diperhatikan karena masyarakat masuk pada fase transisi konteks budaya ke dalam ruang digital. Ruang digital untuk mewujudkan budaya kreativitas harus dapat menunjukkan kekayaan
budaya,” katanya.
Menurut Iis, digitalisasi juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung perekonomian negara
melalui promosi di ruang-ruang digital agar masyarakat senantiasa mengutamakan produk
dalam negeri daripada produk luar negeri.
Berbagai topik disampaikan pada malam apresiasi yang berhasil menjadi forum penting bagi masyarakat Ternate untuk memahami dan merespons tantangan serta peluang dalam era
digital yang semakin berkembang. Melalui kolaborasi dan pengetahuan yang tepat, diharapkan
masyarakat dapat memanfaatkan teknologi secara produktif dan aman.