Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi mendorong penyelenggara Liga 1 agar menggunakan Video Assistant Referee (VAR) dalam setiap pertandingan untuk menghindari dugaan kecurangan peraturan skor.
Menurutnya penyelenggara Liga 1 perlu mencontoh kompetisi swasta yang menggunakan VAR. Salah satunya, kata dia, Bandung Premiere League (BPL) yang menggunakan teknologi canggih tersebut.
"Itu (penyelenggara) harus tiru Bandung Super League itu loh, kompetisi turnamen swasta atau amatir tapi pake VAR," kata dia.
Bila perlu, kata dia, pihak penyelenggara Liga 1 harus berkomunikasi dengan penyelenggara BPL untuk mengestimasi biaya pengadaan asisten wasit berbasis video yang kini banyak diterapkan dalam sepak bola kancah dunia.
Selain itu, menurutnya dengan adanya teknologi moderen tersebut citra sepak bola Indonesia bisa menjadi positif setelah dilanda kontroversi peraturan skor.
"Sekarang era sudah terbuka ayo kita berbenah, pakai VAR lah, masa gitu aja enggak bisa," kata dia.
Baru-baru ini, pada pertandingan Persija Jakarta kontra Persib Bandung di pekan 8 Liga 1 2019, Rabu (10/7), gol Marco Simic ke gawang Persib menuai kontroversi dari berbagai pihak. Pasalnya banyak yang meragukan keabsahan gol tersebut karena dinilai belum sempurna melewati garis gawang.
Selain itu juga dalam pertandingan PSM Makassar kontra Bhayangkara FC pada Piala Indonesia, Jumat (3/5) lalu, juga menuai kontroversi. Bola yang dianggap telah melewati garis gawang hasil serangan pemain Bhayangkara Anderson Salles tidak disahkan wasit sebagai gol.
Keputusan wasit itu mengecewakan pelatih Bhayangkara, Alfredo Vera. Apalagi saat itu PSM unggul dan mencetak dua gol lewat M. Rahmat dan Rizki Pellu.
Baca juga: Menpora akan dalami terbengkalainya Stadion GBLA
Baca juga: Jupe : Persib gagal memanfaatkan banyak peluang
Baca juga: Simic senang sekaligus kecewa usai Persija diimbangi Persib