Semarang (ANTARA) - Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo Semarang menyelenggarakan studium general bertemakan "Dakwah dan Moderasi Beragama" di Gedung Teater Kiai Saleh Darat, Rabu (4/9).
Penandatanganan MoU dan kuliah umum itu diisi langsung oleh Direktur Imam for Training, Prof. Dr. Mohammed Ali Belaoo.
Belaoo melalui makalah bertajuk "Religious Moderation" menyampaikan bahwa moderasi menjadi sikap yang penting dalam beragama.
Terdapat empat landasan moderasi beragama dan tujuh cara untuk menyerukan moderasi beragama.
Pertama, fondasi moderasi beragama meliputi keseimbangan dan komprehensif, memfasilitasi dan tidak berlebihan, moderasi, belas kasihan, dan toleransi, jelas Belaoo.
Kemudian, cara menyerukan moderasi beragama meliputi pendidikan dan kesadaran, dialog dan konstruksi, teladan yang baik, fokus pada nilai-nilai kemanusiaan, konsep bangsa, kerja tim dan amal, kerja sama antara lembaga ilmiah dan keagamaan.
Pada dua poin terakhir dalam cara menyerukan moderasi beragama, Belaoo menuturkan salah satu cara untuk menyerukan moderasi beragama adalah dengan kerja sama tim dan amal, serta kerja sama antara lembaga ilmiah dan keagamaan.
"Jenis manusia itu ada dua, yang satu sama seperti Anda sebagai manusia, dan yang kedua adalah saudaramu dalam Islam. Konsep ini perlu kita sebarkan ke masyarakat. Tidak ada kesenjangan antara lembaga keilmuan dan keagamaan,” papar dia.
Di samping acara inti kuliah umum, acara ini juga terdiri atas kegiatan penandatanganan kerja sama antara FDK dengan Imam for Training untuk meningkatkan kapasitas akademik dan pengembangan kepemimpinan.
Imam for Training dibentuk dengan tujuan menyebarkan Islam Wasathiyah. Lembaga Imam for Training memiliki program dalam bidang dakwah, fiqih, hadis, dan program pengembangan kualitas imam. Melalui acara ini, Belaoo mengharap mahasiswa UIN Walisongo tertarik dengan program-program tersebut.
"Kita memiliki banyak program di bidang dakwah, fikih, hadis, dan pengembangan keterampilan para imam. Semoga kelak bertemu dengan Anda di program dan yayasan kami," katanya lagi.
Belaoo menekankan agar mahasiswa tidak hanya belajar untuk mendapatkan pekerjaan, sebab pendidikan memiliki status yang lebih tinggi dari hanya sekedar untuk mencari pekerjaan.
"Jangan belajar hanya untuk mendapatkan pekerjaan, pendidikan adalah kunci untuk mendapatkan pekerjaan. Pendidikan sangat tinggi nilainya, bukan hanya untuk mendapatkan pekerjaan,” katanya.
Pernyataan Belaoo juga diperkuat oleh moderator dari acara ini, Kurnia Muhajarah.
“Moderasi beragama dimulai dari literasi, banyak baca, lalu pendidikan, jangan lupakan dialog, jangan pernah tutup komunikasi. Selanjutnya berkaitan dengan keteladanan, being good role model of muslim itu lewat keteladanan.” ucapnya.
Dengan terlaksananya Studium General serta kerja sama antara Fakultas Dakwah dan Komunikasi dengan Lembaga Imam for Training, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi serta Direktur Lembaga Imam for Training berharap mahasiswa dapat termotivasi dan lebih semangat dalam belajar dan meraih pendidikan tinggi. ***