Cilacap (Antaranews Jateng) - Nelayan di pesisir selatan Cilacap, Jawa Tengah, akan tetap menggelar tradisi budaya sedekah laut meskipun ada penolakan dari sekelompok orang, kata Ketua Panitia Pisungsung Jaadri (Sedekah Laut) Tahun 2018 Tarmuji.
"Kami sampaikan terima kasih kepada semua elemen masyarakat yang telah memerhatikan adat nelayan berupa gelar budaya sedekah laut. Kami memaklumi jika ada masyarakat yang memasang spanduk dengan bahasa-bahasa seperti itu (penolakan terhadap sedekah laut, red.), mereka punya hak untuk menyampaikan aspirasi dengan cara seperti itu," katanya di Cilacap, Kamis malam.
Di sisi lain, kata dia, pihaknya berprinsip hajat nelayan berupa gelar budaya sedekah laut tidak sampai menimbulkan permasalahan apapun dengan masyarakat karena kegiatan tersebut merupakan bagian dari budaya bangsa Indonesia.
Dalam hal ini, lanjut dia, kegiatan yang akan digelar pada hari Jumat (12/10) merupakan salah satu upaya untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal.
"Kita mengucapkan rasa syukur atas rezeki yang berlimpah itu ya kepada Allah SWT. Kita punya adat dan budaya, kita juga tahu Bhinneka Tunggal Ika, keberagaman juga banyak sekali, jadi kami tetap melaksanakan kegiatan itu sesuai dengan amanah dari para leluhur," katanya.
Dia mengatakan gelar budaya sedekah laut yang telah diselenggarakan sejak tahun 1817 itu merupakan bentuk rasa syukur nelayan Cilacap kepada Allah SWT atas limpahan rezeki dan keselamatan selama melaut untuk mencari ikan.
Menurut dia, pihaknya juga tetap membacakan ayat-ayat suci Al Quran dalam pelaksanaan gelar budaya sedekah laut.
Terkait dengan pemasangan spanduk penolakan gelar budaya sedekah laut oleh sekelompok orang, Tarmuji mengatakan pihaknya tidak mempedulikan hal itu karena nelayan lebih peduli terhadap upaya untuk melestarikan adat dan budaya yang saat sekarang sudah menjadi daya tarik wisata di Kabupaten Cilacap.
"Kami tidak akan terpancing atau terprovokasi terhadap apapun," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Cilacap H.M. Taufiq Hidayattulloh mengecam pemasangan berbagai spanduk yang bertuliskan penolakan terhadap pergelaran budaya sedekah laut.
"Kami minta spanduk yang berpotensi menimbulkan perpecahan itu diturunkan," kata mantan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Cilacap itu.
Ia mengatakan gelar budaya sedekah laut merupakan khazanah budaya nusantara yang perlu dilestarikan dan dijaga keberadaannya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Djoko Julianto mengatakan pihaknya tetap melakukan komunikasi dengan semua elemen masyarakat.
"Kami ingin semuanya kondusif. Kalau ada yang mau menyampaikan aspirasi, 'monggo', silakan pada tempatnya, yang penting semuanya berjalan dengan lancar," katanya.
Dengan demikian, kata dia, Cilacap tetap aman dan kegiatan masyarakat dapat berjalan lancar tanpa ada permasalah atau gesekan di lapangan.