Lagu yang bercerita tentang ibukota sebagai tumpuan hidup orang banyak ini akan membuka film “22 Menit” yang mulai tayang pada 19 Juli 2018.
Grup yang beranggotakan Satrio Pinandito, Muslimin Idrus, Aditya Muhammad dan Dwi Purnomo Fauzi ini menciptakan lagu “Jakarta” sebagai wujud rasa sayang terhadap kota yang telah membesarkan mereka.
“Lagu ini kami tujukan untuk mereka yang seringkali merasa benci tapi rindu dan sayang kepada ibukota kita, Jakarta. Kami semua besar dan mengalami hidup di kota ini dan banyak peristiwa yang terjadi di dalamnya. Segala rasa manis, asam dan asin kami tuangkan ke dalam lirik dan alunan lagu yang damai ini,” jelas Satrio dalam keterangan pers.
Untuk menambah kedalaman karya, Semenjana mengajak Ade Paloh dari Sore untuk memberikan iringan musik terompet ke dalam lagu “Jakarta.” Kebetulan, Ade adalah kawan baik mereka.
Baca juga: Ario Bayu soal peran sebagai polisi di film 22 Menit
“Ketika sedang rekaman, kami kok jadi terpikir untuk menambah suara terompet. Saat itu, Ade baru saja belajar main terompet dan dia langsung menawarkan diri. Langsung kita rekam saat itu juga di teras rumahnya,” kata Satrio.
Sutradara Eugene Panji dan Myrna Paramita dari rumah produksi Button Ijo yang menggarap “22 Menit” pertama bertemu dengan Semenjana di sebuah kafe di Jakarta Selatan.
“Dari awal ketemu, Eugene sudah suka dengan lagu ini dan dia menyatakan niatnya untuk menjadikan lagu 'Jakarta' untuk scoring filmnya,” kata Satrio.
Awalnya, Eugene berniat menggunakan lagu “Jakarta” untuk film pendeknya yang mengangkat mantan gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Poernama. Namun, rencana berubah ketika Eugene dan Myrna memutuskan untuk mengangkat kisah bom Thamrin ke layar lebar.
“Kami membuat film drama dan aksi tentang bom Thamrin, bukan dokumentasi, jadi kesenduan dan kedamaian yang terpancar dari lagu 'Jakarta' ini adalah ramuan yang pas untuk mengiringi film '22 Menit,'” jelas Eugene.
Baca juga: Ngobrolin polantas bareng Ade Firman Hakim, Hana Malasan dan Rabzki
“22 Menit” dibintangi oleh Ario Bayu yang berperan sebagai seorang polisi bernama Ardi. Ketika bom meledak di kawasan Thamrin, Jakarta, Ardi dan satuan kepolisian langsung bergerak sigap untuk menangkap pelaku. Berkat bantuan polisi lalu lintas bernama Firman (Ade Firman Hakim) dan segenap masyarakat, pihak kepolisian berhasil meringkus teroris dalam waktu 22 menit saja.
Film drama aksi ini juga dibintangi oleh Ardina Rasti, Hana Malasan, Ence Bagus, Fanny Fadhilah dan Mathias Muchus.