Purwokerto (Antaranews Jateng) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto melakukan survei bersama (joint survey) prareaktivasi jalur rel Purwokerto-Wonosobo, kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko.
"Survei prareaktivasi yang dilaksanakan pada tanggal 27--29 Maret itu merupakan bagian dari studi kelayakan bisnis PT KAI," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.
Ia mengatakan sebelum melaksanakan survei prareaktivasi, tim yang terdiri atas perwakilan manajemen Kantor Pusat PT KAI (Persero) dan PT KAI Daop 5 Purwokerto terlebih dulu mengumpulkan data pendukung untuk pembuatan prastudi kelayakan (feasibilty study).
Data pendukung yang dikumpulkan terdiri atas data teknis, data aset, dan data potensi angkutan berupa daerah bangkitan dan tarikan di wilayah rencana.
Sementara survei dilakukan dengan mendatangi beberapa lokasi seperti Stasiun Purwokerto, eks Stasiun Sokaraja, eks Stasiun Banjarsari, eks Stasiun Purbalingga, dan lintas Singomerto-Wonosobo.
Tim survei juga mendatangi Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, terkait dengan adanya rencana pembangunan KA Bandara Jenderal Besar Soedirman.
"Survei bersama atau `joint survey` dilakukan sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 dan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) Review Desember 2017," kata Ixfan.
Informasi yang dihimpun, operasional jalur KA Purwokerto-Wonosobo dihentikan sejak tahun 1978 karena dinilai kalah bersaing dengan moda transportasi lain.
Jalur tersebut terakhir kali dilintasi kereta api pada pengujung tahun 1986, yakni KA barang yang berhenti di Stasiun Mantrianom atau sekitar 8 kilometer sebelah barat pusat kota Banjarnegara.
KA barang tersebut mengangkut peti kemas yang berisi komponen elektrik dari Prancis untuk keperluan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Panglima Besar Soedirman di Mrica, Banjarnegara.