Banjarnegara, ANTARA JATENG - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengingatkan para pembudidaya ikan di wilayah tersebut untuk memperhatikan adanya kemungkinan fluktuasi suhu.
"Pembudidaya ikan dengan kolam di luar ruang agar tetap memperhatikan kemungkinan fluktuasi suhu," kata Kabid Perikanan, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Banjarnegara, Yosep Andi Urip Sugiarto di Banjarnegara, Kamis.
Dia menjelaskan, fluktuasi suhu yang ekstrem dikhawatirkan bisa memengaruhi produksi perikanan budi daya di wilayah tersebut.
Dia memberi contoh, fluktuasi suhu dimaksud adalah saat suhu pada siang hari terasa sangat panas sedangkan malam harinya dingin sekali.
Kondisi demikian, kata dia, dikhawatirkan menjadi kondisi lingkungan yang tidak ramah terhadap perikanan budi daya karena ikan rentan terhadap fluktuasi suhu yang drastis.
Dia menambahkan, pembudidaya ikan dengan sistem kolam di luar ruang juga diminta tetap memperhatikan curah hujan dan kualitas pasokan air.
"Orientasi budidaya ikan lebih pada pengelolaan air, kalau sistem kolam di dalam ruang khususnya di perbenihan, kualitas air bisa dikendalikan," katanya.
Dia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara terus melakukan berbagai upaya guna meningkatkan produksi perikanan budi daya di wilayah tersebut.
Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2017 ini juga mengalokasikan bantuan untuk pengembangan budidaya perikanan di Banjarnegara.
Bantuan tersebut digunakan untuk pengembangan minapadi seluas 45 hektare, yang dibagi dalam sembilan paket.
Selain itu, bantuan juga ditujukan untuk pengembangan budi daya ikan dengan teknologi bioflok, paket pakan mandiri, serta paket bantuan sarana produksi.
Sementara itu, ketua kelompok pembudidaya ikan Mina Dadi Rejeki, Udiyono, menambahkan hingga saat ini produksi ikan masih stabil meski intensitas hujan di Banjarnegara masih tinggi.
***1***
T.W004
(T.W004/B/N005/N005) 16-11-2017 16:33:42