Boyolali, ANTARA JATENG - Kementerian Perdagangan Republik Indonesia menyatakan produk olahan sapi menjadi unggulan bernilai jual dari Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
"Banyak produk-produk potensial dan unggulan yang mempunyai daya jual, misalnya produk olahan sapi," kata Sekretaris Jenderal Kemendag Karyanto Suprih pada pembukaan acara Promosi Produk Unggulan Daerah (PPUD) 2017 di Kabupaten Boyolali, Kamis.
Karyanto Suprih mengatakan bahwa Kabupaten Boyolali saat ini merupakan produsen susu terbesar di Pulau Jawa serta penghasil daging sapi lokal yang diproduksi menjadi abon sapi.
Menurut dia, saat ini potensi ternak sapi potong di Kabupaten Boyolali mencapai 87.000 ekor atau setara dengan 18,5 persen dari total kebutuhan nasional.
Ia menyebutkan jumlah sapi perah mencapai 86.500 ekor yang bisa menghasilkan sekitar 62 ton susu segar/hari atau setara dengan 22.600 ton/tahun.
"Potensi inilah yang menjadikan Boyolali dikenal sebagai `Nieuw Zee Land van Java` atau kota penghasil susu. Diharapkan, potensi ini dapat dikembangkan tidak hanya di sektor industri pengolahan susu, tetapi juga di bidang agrowisata," katanya.
Melalui kegiatan tersebut, Kemendag berupaya mengembangkan dan mengoptimalkan potensi sumber daya alam daerah untuk meningkatkan nilai tambah produk dan menaikkan posisi produk Indonesia dalam rantai pasok global.
"Melalui penyelenggaraan PPUD, diharapkan terjadi pertukaran produk unggulan antardaerah sehingga dapat memperluas jaringan pasar di tingkat domestik dan meningkatkan daya saing bagi produk di pasar global," katanya.
Pada PPUD Boyolali, dihadirkan pula area tematik sebagai etalase bagi produk potensial dalam negeri. Berbagai ragam buah dan sayur dari wilayah Boyolali dan Jawa Tengah dipamerkan pada kegiatan tersebut.
Sementara itu, pada PPUD tersebut dilaksanakan pula forum dagang sebagai salah satu rangkaian kegiatan.
Ia mengatakan bahwa kegiatan forum dagang tersebut bertujuan membuka akses pasar produk lokal agar lebih luas.
Dengan adanya forum dagang, diharapkan akan membuka akses pemasaran dan meningkatkan transaksi domestik melalui fasilitasi pertemuan antarpelaku usaha, yaitu mereka para pemasok dan pembeli.
Menurut dia, pada forum dagang yang akan dilaksanakan besok Jumat (4/8) tersebut akan melibatkan para pelaku usaha yang berasal dari lima provinsi peserta pameran, yaitu Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Sulawesi Tenggara, Banten, dan Nusa Tenggara Barat.