Chicago, ANTARA JATENG - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange jatuh pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena permintaan
global terhadap logam mulia mengalami penurunan tajam.
Kontrak
emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 19,9 dolar AS atau
1,59 persen menjadi menetap di 1.228,60 dolar AS per ounce.
Penurunan
tajam harga emas tersebut merupakan respons terhadap sebuah laporan
yang dikeluarkan oleh Dewan Emas Dunia (WGC), yang mengatakan bahwa
permintaan emas pada kuartal pertama 2017 mencapai 1.034,5 ton, turun 18
persen secara tahun ke tahun.
Secara khusus, pembelian emas oleh
bank-bank sentral pada kuartal pertama mencapai 76,3 ton, turun 27
persen dibandingkan dengan 104,1 ton pada periode yang sama tahun lalu.
"Tingkat pembelian yang rendah ini kemungkinan akan berlanjut sepanjang 2017," kata laporan Dewan Emas Dunia.
Namun,
beberapa analis berpendapat bahwa permintaan investasi emas tahun ini
masih bisa dianggap menguat, karena tahun lalu angka itu luar biasa
tinggi.
Penurunan harga emas berjangka juga akibat pengumuman
Federal Reserve AS pada Rabu, di mana mereka mengekspresikan kepercayaan
pada ekonomi Amerika meskipun tingkat pertumbuhan PDB pada kuartal
pertama 2017 lemah.
Perkiraan awal pertumbuhan PDB riil kuartal
pertama AS hanya 0,7 persen, seperti yang dikeluarkan oleh Biro Analisis
Ekonomi AS pada 28 April.
The Fed melihat perlambatan
pertumbuhan selama kuartal pertama cenderung bersifat sementara,
sehingga bank masih akan melanjutkan penyesuaian bertahap dalam sikap
kebijakan moneternya.