Jakarta, ANTARA JATENG - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara
berharap hubungan diplomatik Indonesia dan Malaysia yang telah terjalin
selama 60 tahun, dapat terus dipelihara terutama dengan peran aktif
insan media kedua negara.
"Hubungan ini menjadi makin erat dengan partisipasi dari media
Indonesia dan Malaysia, ini harus terus dipelihara oleh terutama Bernama
dan ANTARA sebagai kantor berita resmi kedua negara," kata Rudiantara
saat menyampaikan sambutan dalam acara Malam Media Malaysia-Indonesia
2017 di Auditorium Adhiyana Wisma Antara, Jakarta, Jumat malam.
Persahabatan dan peran media kedua negara dianggap cukup efektif
untuk menyelesaikan dinamika yang disebabkan isu-isu sensitif yang
kemudian "menghangatkan" hubungan Indonesia dan Malaysia.
Mulai dari isu klaim budaya hingga isu penghinaan terhadap TKI
sempat mengganggu keharmonisan hubungan dua bangsa serumpun ini.
Karena itu, kerja sama dari level pemerintah hingga media sangat
diperlukan untuk memperbaiki dinamika yang terkadang tidak dapat
dihindari.
"Hubungan baik, komunikasi intensif, serta prinsip saling menghargai
harus terus dijalankan agar dapat memberi nilai tambah kepada kedua
negara," ujar Menkominfo.
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato Seri Zahrain Mohamed Hashim
berpendapat peran media arus utama semakin penting karena saat ini
banyak beredar berita bohong atau "fake news" di media sosial.
"Kontrol media cukup sulit dijalankan pada era sekarang dimana media
sosial justru dipenuhi fake news. Namun, media kedua negara bisa
menghadapi tantangan itu," kata Zahrain.
Kegiatan peliputan dan pemberitaan oleh media, kata dia, juga telah membantu mempererat hubungan Malaysia dan Indonesia.
"Sejak Malaysia merdeka, kedutaan pertama yang dibuka adalah di
Jakarta. Kita adalah negara serumpun yang bersaudara, dengan hubungan
begitu erat maka kita memiliki tanggungjawab memastikan hubungan
Malaysia dan Indonesia selalu baik," tuturnya.
Malam Media Malaysia-Indonesia merupakan program yang
diselenggarakan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta sejak 2016 untuk
mengapresiasi kerja para wartawan Indonesia.
Didukung oleh Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA dan Kantor
Berita Malaysia, Bernama, program yang diselenggarakan tahun ini juga
sekaligus untuk memperingati 60 tahun hubungan diplomatik
Indonesia-Malaysia.
Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan penghargaan oleh
pemerintah Malaysia kepada wartawan senior LKBN ANTARA Muhammad Saiful
Hadi Chalid dan tokoh pers Indonesia almarhum Tarman Azzam, yang dinilai
telah berkontribusi besar dalam dunia jurnalistik serta perkembangan
hubungan Indonesia dan Malaysia.
Berita Terkait
Dekranasda Pekalongan maksimalkan peran perempuan sebagai pelaku UMKM
Jumat, 3 Mei 2024 16:43 Wib
OJK dorong penguatan peran profesi manajemen risiko
Sabtu, 16 Maret 2024 9:42 Wib
Tejo tegaskan pentingnya peran pembimbing kemasyarakatan
Sabtu, 9 Maret 2024 7:22 Wib
Wabup Wonosobo: UMKM miliki peran strategis dalam pembangunan
Rabu, 6 Maret 2024 16:25 Wib
Fakultas Ilmu Kesehatan UMP dalami peran bidan dalam pencegahan penyakit ginjal
Sabtu, 17 Februari 2024 14:25 Wib
Menag : Perlu peran agama inklusif respons krisis kemanusiaan
Minggu, 4 Februari 2024 7:01 Wib
AICIS 2024 bahas peran strategis Indonesia atasi konflik Gaza
Jumat, 2 Februari 2024 22:24 Wib
Tekan potensi bencana, BPBD Kudus optimalkan peran FPRB
Kamis, 1 Februari 2024 6:55 Wib