Magelang, ANTARA JATENG - Kepariwisataan Gunung Tidar di Kota Magelang, Jawa Tengah, semakin diminati masyarakat seiring dengan berbagai pembenahan dan pembangunan sarana serta prasarana yang memadai dilakukan oleh pemerintah daerah setempat, kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito.
"Sekarang di Gunung Tidar sepanjang malam ada lampu yang dinyalakan," katanya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Magelang 2018 di Pendopo Pengabdian Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Magelang di Magelang, Kamis.
Ia menjelaskan hingga saat ini masyarakat masih gratis berwisata di Gunung Tidar. Mereka tidak ditarik tiket untuk menuju puncak gunung itu. Akan tetapi, pada masa mendatang perlu dipikirkan pentingnya penarikan retribusi dari pengunjung.
Umumnya, pengunjung ke Gunung Tidar yang terletak di tengah kota itu adalah masyarakat yang hendak berwisata ziarah. Di Gunung Tidar terdapat sejumlah petilasan dan makam yang biasa didatangi masyarakat dari berbagai kota untuk berziarah. Jalan setapak yang berundak-undak menuju puncak gunung itu, telah dibenahi sehingga pengunjung lebih nyaman untuk melewatinya.
"Sedang diusulkan ke provinsi, supaya ada retribusi yang tidak memberatkan pengunjung, hanya untuk mendukung pemeliharaan lokasi wisata itu," ujarnya dalam pembukaan musrenbang selama dua hari atau hingga Jumat (24/3), yang juga ditandai dengan pameran produk kerajinan baik oleh masyarakat, lansia, maupun kalangan pelajar di Kota Magelang.
Ia menyebut pada 2016 jumlah pengunjung atau wisatawan ziarah ke Gunung Tidar tidak kurang dari 50 ribu orang.
Pemkot Magelang juga sedang memikirkan pembangunan lokasi parkir kendaraan wisata yang memadai di sekitar Subterminal Ikhlas di bawah gunung tersebut.
"Ini masih agak pusing, parkirnya di mana? Kalau di Jalan Ikhlas jadi macet. Perlu areal parkir yang memadai, juga tempat pedagang kerajinan UMKM (Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro), suvenir, getuk, kuliner," katanya.
Pada kesempatan itu, ia juga mengemukakan pentingnya membangun paket wisata museum di Kota Magelang.
Daerah setempat memiliki sejumlah museum yang memadai untuk dikunjungi para wisatawan, seperti Museum BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) di Kompleks Kantor Badan Koordinasi Wilayah II Jateng (Kantor eks-Keresidenan Kedu), Museum Abdul Djalil di Kompleks Akademi Militer, Museum Asuransi Bumi Putera di Jalan Ahmad Yani, dan Museum Sudirman (tempat Panglima Besar Jenderal Sudirman wafat) di kawasan Taman Badakan.
"Itu menjadi daya tarik turis, menjadi satu paket wisata museum," katanya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemkot Magelang Joko Soeparno pada kesempatan itu mengatakan tema Musrenbang RKPD 2018 adalah "Kreatif dan Inovatif"
"Tujuan penyusunan RKPD ini untuk menciptakan sinergi dalam pelaksanaan pembangunan daerah, antarwilayah, antarsektor pembangunan, dan antartingkat pemerintahan, serta menciptakan efisiensi alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah," katanya.
Berbagai isu strategis dalam pembangunan daerah setempat pada masa mendatang, antara lain peningkatan kesejahteraan dan perluasan pemenuhan pelayanan dasar, peningkatan peran serta masyarakat dan perwujudan keadilan sosial, penguatan reformasi birokrasi, penguatan perekonomian daerah, pengembangan dan pemanfaatan potensi daerah, dan pengembangan kota cerdas yang berdaya saing, berbasis teknologi dan budaya lokal, serta pengembangan dan pelestarian kesenian dan kebudayaan.