Jakarta, Antara Jateng - Politikus PDIP Maruarar Sirait mengungkapkan bahwa hingga saat ini partainya belum memutuskan siapa yang akan maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta yang akan digelar Februari 2017, tapi secara pribadi dirinya mendukung langkah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk maju dalam kontestasi Pilgub di DKI Jakarta.
"Meskipun saya mendukung Ahok saya tidak pernah ditegur oleh partai. Kami partai demokrasi bukan partai otoriter," katanya saat menjadi pembicara pada diskusi yang bertema "Pilkada Serentak, Calon Kepala Daerah Pilihan Elit Atau Pilihan Rakyat ?" di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (18/8).
Hadir juga dalam diskusi ini anggota DPR Fraksi Golkar Agun Gunanjar, anggota DPR Fraksi Nasdem Syarief Abdullah Alkadrie dan Pengamat Politik M Qodari.
Dalam keterangan resmi, Maruarar yang akrab disapa Ara itu mengatakan bahwa dirinya mendukung Ahok memiliki alasan-alasan tertentu. Menurutnya ada 4 alasan dirinya mendukung Ahok.
Pertama alasan kinerja. Ara melihat bahwa Ahok mempunyai kinerja yang bagus selama memimpin DKI Jakarta. Ia telah melakukan perubahan-perubahan yang nyata dalam membenahi masalah-masalah penting di Jakarta seperti macet, banjir dan pelayanan publik yang baik dan transparan.
"Kita harus memilih pemimpin harus berdasarkan kinerja. Jika ini dilakukuan di seluruh daerah maka Indonesia akan menjadi bangsa maju. Kita tidak lagi memilih pemimpin berdasarkan suku, ras, agama dan jenis kelamin," ujarnya.
Alasan kedua menurutnya bahwa konstituen PDIP mayoritas mendukung Ahok. Hal tersebut bisa dilihat dari hasil dari lembaga survei dan berdasarkan hasil pertemuan dengan konstituen selama ini yang berharap Ahok kembali menjadi Gubernur. "Seharusnya pengurus menjalankan suara konstituennya," tambahnya.
Lebih lanjut alasan ketiga adalah bahwa selama ini Ahok masih memiliki komunikasi yang bagus dengan Megawati Soekarnoputri. Hal tersebut bisa dilihat dari beberapa acara mereka berdua memiliki komunikasi yang bagus.
Alasan keempat Gubernur DKI Jakarta harus memiliki komunikasi yang baik dengan Presiden. Hal tersebut juga ada dalam diri Ahok.
"Jakarta sangat penting. Gubernur harus baik komunikasi dengan presiden. Ahok bisa. Karena ia selama menjabat bisa mendapatkan 3 penghargaan dari 6. Ini bisa diukur," katanya.