Singapura, Antara Jateng - Sejumlah produk enkripsi (sandi) antisadap Indonesia dipamerkan di ajang teknologi informasi dan bisnis digital CommunicAsia 2016 di Singapura, mulai Selasa (31/5) hingga 3 Juni mendatang.
Direktur Utama PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK) Agung Setia Bakti kepada Antara di Semarang, Rabu, mengatakan bahwa satu di antara delapan perusahaan dan komunitas teknologi informasi (TI) yang mengikuti pameran tersebut adalah produk PT ICK.
"Indonesia diwakili oleh delapan perusahaan dan komunitas teknologi informasi yang dikoordinasikan oleh Kementerian Perindustrian. Salah satunya adalah PT ICK sebagai pelopor teknologi antisadap di Indonesia," kata Agung, alumnus Universitas Diponegoro Semarang.
Media Relation Officer PT ICK Imam Bukhori menambahkan bahwa sejumlah perusahaan dan komunitas pelaku bisnis TI Indonesia memboyong berbagai aplikasi komunikasi, bisnis, dan animasi dalam pameran teknologi terbesar Asia tersebut.
Inkubator Kreasi & Inovasi Telematika (Ikitas) Semarang, misalnya, memamerkan aplikasi "smart payment" untuk keperluan bisnis, sementara komunitas Malang Creative Fusion membawa produk animasi yang diklaimnya tidak kalah hebat dan "smooth" dibandingkan dengan besutan perusahaan kelas dunia, Pixar.
Sementara itu, PT ICK memboyong berbagai aplikasi dan perangkat komunikasi berenkripsi buatannya. Produk komunikasi antisadap yang dipamerkannya, antara lain, aplikasi ponsel antisadap (SMS Guard, Chat Guard, dan Voice Guard), Radio Guard, VPN (Virtual Private Network) Guard dan TiO (Three in One) Guard.
"Dengan ajang pameran seperti ini, dunia akan semakin tahu bahwa produk TI Indonesia sangat berkualitas dan bisa bersaing dengan produk negara maju lainnya," kata Direktur Riset dan Produksi PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK) Sujoko menambahkan.
Produk antisadap ICK, lanjut Sujoko, mulai dikenal di dunia internasional melalui pameran-pameran semacam itu.
Sujoko mengapreasiasi inisiatif Kementerian Perindustrian yang menyokong penuh produk Indonesia di pameran internasional itu. Dukungan semacam itu, bisa mendongkrak daya saing produk TI Indonesia di dunia internasional.