Pekalongan, Antara Jateng - Objek wisata Curug Kuwung Indah yang berada di kawasan hutan Desa Karanggondang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, kini terus berusaha bersolek untuk memikat pengunjung.
Wisata alam yang memiliki panorama indah disertai udara sejuk ini, sangat tepat sebagai tempat kunjungan para pencinta alam dan para remaja karena di situ, pengunjung dapat melihat secara dekat dan mandi di bawah guyuran air dari atas Curug Kuwung.
Dengan menempuh perjalanan naik sepeda motor atau mobil sekitar setengah jam dari ibu kota Pekalongan menuju Curug Kuwung, kemudian diteruskan dengan berjalan kaki, para pengunjung sudah bisa sampai di tempat tujuan wisata itu.
Menyusuri jalan setapak yang menanjak dengan tangga-tangga alami untuk mencapai lokasi air terjun, para pengunjung di beberapa titik bisa berfoto dengan latar belakang pemandangan perbukitan nan hijau sebelum sampai ke objek wisata Curug Kuwung.
Selain itu, yang mengasyikkan dalam perjalanan menuju Curug Kuwung Indah, pengunjung akan disuguhi sensasi menyeberang jembatan gantung dari bambu di atas jurang sedalam sekitar 50 meter sebelum sampai di curug.
Pemandangan air yang jatuh dari ketinggian sekitar 55 meter dengan suara air jatuh cukup keras dari atas ke bawah memang bisa menciutkan nyali pengunjung yang akan mandi di bawah guyuran air.
Pengunjung objek wisata Curug Kuwung Indah, Siti Kholiadah mengatakan mandi di bawah tepat guyuran air terjun tidak semua orang berani.
"Guyuran air yang terjun dari atas itu rasanya seperti kejatuhan batu besar, sewaktu mencoba mandi di air terjun. Sekali saja cukup, gak lagi-lagi," katanya.
Kendati demikian, dengan berkunjung ke Curug Kuwung Indah sangat mengasyikan sebagai tempat sekadar melepaskan lelah dari urusan pekerjaan.
"Oleh karena itu, kami berharap pada pemerindah daerah bisa menata potensi Curug Kuwung Indah ini karena objek wisata ini memiliki daya saing untuk dipromosikan sebagai tempat kunjungan wisatawan," katanya.
Berdayakakan Masyarakat
Meski penataan kawasan Curug Kuwung Indah masih sederhana karena dilakukan oleh masyarakat secara swadaya tetapi hal ini berdampak relatif cukup baik bagi perekonomian warga setempat.
Beberapa warga membuka warung yang menyediakan makanan dan minuman bagi pengunjung di sejumlah titik menuju objek wisata Curug Kuwung Indah.
Selain itu, ada pula yang menyediakan tempat MCK dan para pemuda yang tergabung dalam kelompok sadar wisata (Pokdarwis) juga mengelola parkir di lokasi wisata yang hasilnya digunakan untuk penambahan fasilitas di kawasan wisata.
Mereka juga menjual souvenir berupa kaos Curug Kuwung Indah di parkir bawah dan menyediakan hasil pertanian dan perkebunan, seperti gula aren, madu hutan, keripik pisang, serta kerajinan sapu glagah.
Untuk meramaikan kawasan wisata Curug Kuwung Indah, pemuda Desa Karanggondang juga mengadakan lomba swafoto atau foto selfie dengan lokasi pengambilan foto di curug dan di jembatan bambu dekat curug.
Camat Lebakbarang, Yuhanto mengatakan potensi wisata Curug Kuwung Indah baru tergali sejak setahun terakhir ini sehingga masih perlu dibenahi agar bisa bersaing sebagai tempat kunjungan wisatawan lainnya.
Untuk mendukung objek wisata Curug Kuwung Indah, kata dia, pihak kecematan mengusulkan pada Kepala Desa Karanggondang dan Lembaga Pembangunan Masyarakat Desa (LPMD) membangun akses akses jalan dari parkir bawah menuju lokasi tempat tujuan wiasata.
"Saat ini jalan masih berupa tanah dan beberapa titik berbatasan langsung dengan jurang. Sebagian lahan milik masyarakat dan sebagian lainnya milik perhutani. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Perhutani dalam pengelolaan kawasan wisata itu," katanya.
Ia mengatakan ke depan, pihak kecamatan akan mengusulkan jembatan permanen yang menghubungkan jalan setapak menuju lokasi Curug Kuwung.
"Jika pembangunan jembatan permanen akan kami usulkan ke pemkab karena itu biayanya besar dan bagaimana pun jembatan dari bambu kurang aman bagi pengunjung," katanya.
Sebagai upaya menarik pengunjung di tengah persaingan ketat sektor pariwisata, juga akan digelar bazaar jajanan rakyat dan festival hasil bumi di parkir atas kawasan wisata Curug Kuwung, Mei 2016.
Pada kegiatan bazaar ini akan menyajikan camilan khas Lebakbarang serta hasil bumi yang berupa beras, jagung, umbi-umbian, sayuran, serta buah-buahan yang dihasilkan dari tanah Lebakbarang.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan, Fuad Jaman mengatakan saat ini pemkab lagi memfokuskan pengembangan objek wisata di dataran tinggi untuk mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke daerah ini.
Pertimbangan pemkab mengangkat pengembangan potensi wisata alam, kata dia, salah satu karena beberapa wilayah Kabupaten Pekalongan adalah berupa dataran tinggi yang memiliki banyak potensi objek wisata yang layak dijual pada wisatawan.
"Selain itu, keterlibatan masyarakat untuk mengelola objek wisata juga relatif tinggi sehingga kami hanya sekadar fasilitator atau mendorong mereka agar memaksimalkan potensi wisata yang ada," katanya.
Pemkab Pekalongan telah melakukan kesepahaman bersama (Memorandum of Understanding) dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk mengangkat potensi wisata yang harus bisa menyentuh perekonomian masyarakat.
"Intinya, masyarakat yang berbuat atau memaksimalkan potensi wisata dan mereka yang menikmati untuk meningkatkan perekonomiannya," katanya.
Ia mengatakan pemkab telah mengalokasikan angggaran pengembangan wisata pada 2016 sekitar Rp2,5 miliar. Anggaran tersebut, di antaranya untuk pengembangan wisata di dataran tinggi, seperti di Kecamatan Petungkriyono, Lebakbarang, Kandangserang, dan Talun.
"Saat ini, kami sedang menggalakkan potensi wisata pegunungan di Lebakbarang seperti Curug Kuwung Indah, Watuireng di Kecamatan Kandangserang, Curug Bidadari di Talun, dan Kalipahingan, Paninggaran," katanya.