"Betul. Suku bunga KPR BTN akan kami turunkan. Kapan waktunya, segera dilakukan setelah kajian selesai," kata Direktur Utama BTN, Maryono, di sela acara Business Leader Forum BTN", di Jakarta, Kamis.
Menurut Maryono, pengurangan suku bunga KPR BTN sejalan dengan penurunan suku bunga deposito.
"Kami segera turunkan. Kita hitung terlebih dahulu berapa cost of fund-nya," katanya.
Ia mengakui BTN menjadi salah satu bank yang paling belakangan menurunkan suku bunga KPR.
"Tidak masalah. Karena bisa saja bank-bank yang lainnya sudah paling dulu menaikkan suku bunga dibanding BTN. Kita tidak tahu. Jadi kami belakangan menurunkan juga tidak masalah," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah perbankan ramai-ramai menurunkan suku bunga setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membatasi bunga tertinggi deposito, yang mendorong pemangkasan suku bunga kredit termasuk KPR.
"Ya bukan berarti suku bunga deposito turun terus bunga kredit turun, tidak otomatis begitu. Tapi kami ada hitungannya," kata Maryono.
Ia menambahkan, portofolio BTN sebanyak 45 persen kredit subsidi, sedangkan 55 persen merupakan kredit nonsubsidi.
Namun BTN per 1 Oktober 2014, sudah menurunkan bunga deposito dari 10,25 persen menjadi 9,75 persen.
Menurut catatan, BTN masih sangat tergantung pada simpanan deposito sebagai sumber dana pihak ketiga. Sehingga faktor "cost of fund" menjadi penting demi menjaga margin bunga bersih.
Data Bank Indonesia per Juli 2014, total dana deposito BTN mencapai Rp52,72 triliun, setara dengan 54,33 persen dari total dana pihak ketiga.
(R017)