"Akan hadir 80 ulama pesantren dari Jawa Timur, 70 ulama dari Jawa Tengah , 62 ulama dari Jawa Barat, dan 32 ulama Banten," kata Ahmad Millah Hasan mewakili panitia halaqah di Jakarta, Kamis.
Selain itu akan hadir pula perwakilan Pengurus Wilayah NU dari 33 provinsi, masing-masing lima orang.
"Kontingen dari daerah-daerah basis NU seperti Jatim, Jateng, Banten, dan Jabar akan datang dengan jumlah lebih besar karena pengurus cabang juga ikut hadir. Total ada 500 orang," katanya.
Ia menambahkan, halaqah akan membahas dua topik yakni "Ahlussunnah dan Islam moderat dalam lintas Indonesia dan dunia" dan "Indonesia masa depan pascapilpres". Dalam acara itu juga akan dibacakan maklumat kebangsaan tentang Indonesia masa depan.
Sejumlah tokoh dijadwalkan hadir menjadi pembicara, antara lain Presiden terpilih Joko Widodo, Jimly Asshiddiqie, Wahiduddin Adams, Jenderal TNI Moeldoko, Prof Masud Said, Refly Harun, dan Prof Gumilar Rusliwa.
Pesantren Al-Hikam sedianya menjadi tuan rumah Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar NU pada 30-31 Agustus. Namun, pada Rabu (27/8), PBNU memutuskan kegiatan itu diundur pada 1-2 November.
"Persiapan sudah matang, tiket semua peserta sudah di-booking dan dibayar lunas. Begitu pula dengan persiapan lainnya. Karena itu panitia lokal (Al-Hikam) memutuskan tetap menggelar kegiatan dalam bentuk silaturrahim, halal bihalal, dan sarasehan nasional ulama pesantren serta penataan program pra-Munas dan Konbes," kata Millah.