Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengintensifkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) pada masyarakat sebagai upaya mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Didiet Wisnuhardanto di Batang, Jumat mengatakan bahwa demam berdarah dengue bisa diantisipasi dengan jangka panjang di antaranya melalui pemberantasan sarang nyamuk.

"Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk ini dapat dilakukan seminggu sekali sambil membersihkan sisa sampah maupun kotoran lingkungan sekitar," katanya.

Ia minta pada masyarakat meningkatkan kewaspadaan penyebaran demam berdarah dengue seiring dengan memasuki musim hujan.

Meningkatnya kasus demam berdarah, kata dia, selain dapat dipengaruhi faktor cuaca juga masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap gerakan pemberantasan sarang nyamuk.

"Cuaca biasanya menjadi faktor meningkatnya kasus demam berdarah. Oleh karena itu, kami mengimbau warga agar menjaga kebersihan lingkungan," katanya.

Ia yang didampingi Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Wahyudi menyebutkan selama 2023 terjadi 179 kasus, dan empat orang di antaranya meninggal dunia.

Terkait dengan permintaan pengasapan, kata dia, pihaknya siap memprioritaskan pengasapan (fogging) di wilayah rawan demam berdarah dengue dan sudah terbukti ada kasus DBD.

"Fogging itu, sebenarnya lebih ke pengendalian bukan pencegahan. Jadi untuk langkah pencegahan tetap kami sarankan penerapan pemberantasan sarang nyamuk," katanya.

Baca juga: Dinkes Jateng ajak semua pihak sosialisasikan nyamuk Wolbachia cegah DBD

Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024