Semarang (ANTARA) - Sejumlah pemain film Inang antara lain Naysilla Mirdad, Dimas Anggara, Muzakki Ramdhan, David Nurbianto dan Emil Kusumo hadir menyapa para penonton di XXI, DP Mal Semarang, Minggu.

Kelimanya kompak mengenakan kaos bertuliskan Inang. Film yang disutradarai Fajar Nugros, ditulis oleh Deo Mahameru, dan diproduseri oleh Susanti Dewi tersebut telah tayang di bioskop Indonesia per 13 Oktober 2022.

Film “Inang” menggambarkan perjuangan seorang perempuan melawan kekuatan jahat yang ingin mengambil alih kehidupan bayinya.

Sebagai film horror-thriller dengan segudang unsur thrilling & jump-scare, “Inang” menawarkan pelajaran yang berharga seputar perjuangan perempuan, kasih sayang orang tua, dan realita kehidupan yang dibalut unsur mitos jawa yang menjadi inspirasi utama film ini, yaitu Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan.

Fajar Nugros mengangkat tema tersebut berangkat dari pengalamannya yang mengalami berbagai tradisi selametan, sehingga tertarik untuk mengeksplornya lebih lanjut.

Baca juga: Malam Nominasi FFI 2022 digelar di kawasan Candi Borobudur

Menurutnya meski sering dilihat hanya sebagai tradisi, ia merasa hal itu menjadi nilai yang menarik untuk diangkat. Pertama, cerita di film itu ikut mengenalkan betapa budaya Indonesia sangat beragam, terutama terkait mitos atau tradisi.

Kedua, sosok Wulan yang diperankan oleh Naysilla Mirdad, dalam film itu juga mewakili kerasnya realita hidup seorang perempuan dan yakin ada banyak terjadi di dunia nyata, namun mungkin tidak kita ketahui.

Susanti Dewi mengatakan bahwa film itu akan menghibur sekaligus memberikan pandangan baru mengenai perjuangan seorang ibu,

Di film Inang itu menggambarkan sosok perempuan, khususnya ibu, cukup dominan. Selama ini, kita memandang sosok ibu yang melimpahkan kasih sayang kepada anaknya sebagai sebuah hal yang indah. Namun di film itu kita melihat bahwa hal yang indah pun, seperti kasih sayang seorang ibu, jika tidak dilakukan dengan cara dan porsi yang tepat, akan berakibat buruk.

"Perempuan jangan pernah patah semangat, meskipun lingkungan tidak mendukung. Harus punya semangat berjuang, kita mampu kok mencari jalan keluar yang dihadapi," kata Naysilla Mirdad menyampaikan pesan moral dalam film tersebut.

Baca juga: Santri Ngruki nonton film Jenderal Soedirman bersama Danrem Warastratama
Baca juga: "One Piece Film Red" bakal rilis di AS dan Kanada mulai 4 November

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024