Sukoharjo (ANTARA) - Komandan Korem 074/Warastratama Kolonel Inf Anan Nurakhman mengajak para santri di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Jawa Tengah, menonton bareng film Jenderal Soedirman dalam rangka membangkitkan nasionalime bagi generasi bangsa.
Film Jenderal Soedirman adalah film yang mengangkat perjuangan Jenderal Soedirman sebagai pemimpin militer Indonesia ketika melawan Belanda, kata Danrem usai nonton bareng bersama santri film Jenderal Soedirman di Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Jumat.
Jenderal Soedirman dalam kondisi yang tidak sehat beliau memimpin pasukannya melakukan perang gerilya untuk memerdekakan Indonesia. Hal inilah yang perlu diteladani bagi generasi bangsa.
Pada acara nonton film berjudul Jenderal Soedirman, digelar di Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo tersebut diinisiasi oleh Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf Anan Nurakhman. Selain diikuti ratusan para santri, juga pendiri Ponpes Ngruki, Ustad Abu Bakar Ba'asir, Direktur Ponpes Ustad Yahya Abdurrohman, dan para ustad.
Dalam film Jenderal Soedirman terdapat nilai-nilai nasionalisme yang dapat menjadi pelajaran bagi generasi bangsa.
Pada kesempatan tersebut, Danrem 074/Warastratama berharap melalui pemutaran film Jenderal Soedirman ini, para santri sebagai generasi penerus dapat belajar nilai-nilai kejuangan tanpa pamrih yang dimiliki Jenderal Soedirman.
Danrem 074 mengatakan sosok Jenderal Soedirman tersebut bisa menjadi contoh untuk menumbuhkan rasa cinta Tanah Air dan rela berkorban bagi bangsa dan negara.
Menurut Danrem, seiring dengan modernisasi dan kemajuan teknologi informasi yang berkembang sekarang ini, banyak pengaruh negatif yang ditimbulkan, seperti maraknya kasus peredaran narkoba, perkembangan paham komunisme, radikalisme, individualisme, kasus pelecehan seksual, LGBT, bullying, perkelahian antar pelajar dan masih banyak kasus lainnya yang berpotensi menghancurkan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pada persoalan kebangsaan yang sedang dihadapi saat ini, kata Danrem, maka kegiatan yang diselenggarakan ini merupakan momentum yang sangat baik untuk memperkokoh kembali komitmen kebangsaan, untuk kembali kepada nilai-nilai luhur sejarah dan perjuangan bangsa yang telah mampu mengantarkan Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat.
"Generasi muda merupakan sumber daya manusia potensial pada masa akan datang yang harus diperkuat mental dan moralnya, sehingga tumbuh menjadi seorang yang berjiwa nasionalisme," kata Anan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Danrem 074 ajak santri Ngruki nonton film Jenderal Soedirman
Film Jenderal Soedirman adalah film yang mengangkat perjuangan Jenderal Soedirman sebagai pemimpin militer Indonesia ketika melawan Belanda, kata Danrem usai nonton bareng bersama santri film Jenderal Soedirman di Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Jumat.
Jenderal Soedirman dalam kondisi yang tidak sehat beliau memimpin pasukannya melakukan perang gerilya untuk memerdekakan Indonesia. Hal inilah yang perlu diteladani bagi generasi bangsa.
Pada acara nonton film berjudul Jenderal Soedirman, digelar di Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo tersebut diinisiasi oleh Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf Anan Nurakhman. Selain diikuti ratusan para santri, juga pendiri Ponpes Ngruki, Ustad Abu Bakar Ba'asir, Direktur Ponpes Ustad Yahya Abdurrohman, dan para ustad.
Dalam film Jenderal Soedirman terdapat nilai-nilai nasionalisme yang dapat menjadi pelajaran bagi generasi bangsa.
Pada kesempatan tersebut, Danrem 074/Warastratama berharap melalui pemutaran film Jenderal Soedirman ini, para santri sebagai generasi penerus dapat belajar nilai-nilai kejuangan tanpa pamrih yang dimiliki Jenderal Soedirman.
Danrem 074 mengatakan sosok Jenderal Soedirman tersebut bisa menjadi contoh untuk menumbuhkan rasa cinta Tanah Air dan rela berkorban bagi bangsa dan negara.
Menurut Danrem, seiring dengan modernisasi dan kemajuan teknologi informasi yang berkembang sekarang ini, banyak pengaruh negatif yang ditimbulkan, seperti maraknya kasus peredaran narkoba, perkembangan paham komunisme, radikalisme, individualisme, kasus pelecehan seksual, LGBT, bullying, perkelahian antar pelajar dan masih banyak kasus lainnya yang berpotensi menghancurkan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pada persoalan kebangsaan yang sedang dihadapi saat ini, kata Danrem, maka kegiatan yang diselenggarakan ini merupakan momentum yang sangat baik untuk memperkokoh kembali komitmen kebangsaan, untuk kembali kepada nilai-nilai luhur sejarah dan perjuangan bangsa yang telah mampu mengantarkan Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat.
"Generasi muda merupakan sumber daya manusia potensial pada masa akan datang yang harus diperkuat mental dan moralnya, sehingga tumbuh menjadi seorang yang berjiwa nasionalisme," kata Anan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Danrem 074 ajak santri Ngruki nonton film Jenderal Soedirman