Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terus berupaya mengendalikan limbah dengan melakukan uji laboratorium limbah komunal yang berada di instalasi pengolah air limbah setiap bulan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan Joko Purnomo di Pekalongan, Rabu, mengatakan dari hasil uji itu bisa diketahui parameter mana yang kurang dan harus diperbaiki pada masing-masing instalasi pengolah air limbah.
"Kami diwajibkan melaksanakan uji laboratorium pada empat instalasi pengolah air limbah setiap bulan agar bisa diketahui parameter mana yang harus perlu diperbaiki," katanya didampingi Pengendali Dampak Lingkungan Muda Dinas Lingkungan Hidup Hadi Riskiyanto.
Ia mengatakan empat instalasi pengolah air limbah tersebut berada di Banyurip, Jenggot, Kauman, dan Pringlangu.
Baca juga: Perajin kopiah berbahan limbah di Kudus mulai kebanjiran pesanan
Beberapa parameter yang dicek dan dikendalikan dalam uji laboratorium tersebut seperti oksigen atau nutrisi sehingga air limbah yang dikelola instalasi pengolah air limbah bisa sesuai baku mutu.
Disebutkan, kapasitas instalasi pengolah air limbah komunal di Banyurip sebanyak 250 meter kubik per hari, Jenggot 400 meter kubik per hari, dan Kauman 200 meter kubik per hari.
Pembangunan instalasi pengolah air limbah komunal di Kota Pekalongan, sebagian besar digunakan untuk menampung limbah industri batik.
"Harapannya, ke depan akan ada penambahan instalasi pengolah air limbah komunal sehingga setiap tahunnya akan semakin banyak limbah yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup," katanya.
Baca juga: Pabrik farmasi buang limbah paracetamol di Teluk Jakarta
Baca juga: Unsiq Wonosobo rintis kampung laboratorium kreatif berbasis limbah
Baca juga: Cegah pencemaran dari limbah ternak, Wonosobo bangun biodigester
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan Joko Purnomo di Pekalongan, Rabu, mengatakan dari hasil uji itu bisa diketahui parameter mana yang kurang dan harus diperbaiki pada masing-masing instalasi pengolah air limbah.
"Kami diwajibkan melaksanakan uji laboratorium pada empat instalasi pengolah air limbah setiap bulan agar bisa diketahui parameter mana yang harus perlu diperbaiki," katanya didampingi Pengendali Dampak Lingkungan Muda Dinas Lingkungan Hidup Hadi Riskiyanto.
Ia mengatakan empat instalasi pengolah air limbah tersebut berada di Banyurip, Jenggot, Kauman, dan Pringlangu.
Baca juga: Perajin kopiah berbahan limbah di Kudus mulai kebanjiran pesanan
Beberapa parameter yang dicek dan dikendalikan dalam uji laboratorium tersebut seperti oksigen atau nutrisi sehingga air limbah yang dikelola instalasi pengolah air limbah bisa sesuai baku mutu.
Disebutkan, kapasitas instalasi pengolah air limbah komunal di Banyurip sebanyak 250 meter kubik per hari, Jenggot 400 meter kubik per hari, dan Kauman 200 meter kubik per hari.
Pembangunan instalasi pengolah air limbah komunal di Kota Pekalongan, sebagian besar digunakan untuk menampung limbah industri batik.
"Harapannya, ke depan akan ada penambahan instalasi pengolah air limbah komunal sehingga setiap tahunnya akan semakin banyak limbah yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup," katanya.
Baca juga: Pabrik farmasi buang limbah paracetamol di Teluk Jakarta
Baca juga: Unsiq Wonosobo rintis kampung laboratorium kreatif berbasis limbah
Baca juga: Cegah pencemaran dari limbah ternak, Wonosobo bangun biodigester