Semarang (ANTARA) - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang sekaligus ketua Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya Elang Sumambar mengingatkan kepada seluruh stakeholder terkait mengenai budaya anti-fraud untuk mewujudkan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang paripurna.
Elang dalam keterangan yang diterima di Semarang, Senin mengatakan wajib hukumnya bagi semua jajaran yang terlibat dalam program JKN-KIS,red. mengikuti kode etik, baik yang tertulis berupa regulasi maupun yang tidak tertulis, bahkan perlunya budaya malu agar profesionalisme dalam memberikan pelayanan tetap terjaga.
"Saya berharap JKN-KIS ini menjadi program andalan, yang ke depannya tidak dikerdilkan namun harus dibesarkan. JKN-KIS ini milik kita dan untuk kita artinya baik sebagai profesional, masyarakat ataupun peserta apabila ditemui kekurangan wajib kita perbaiki bersama, yang sudah baik kita pertahankan bersama agar program ini bisa terus dirasakan oleh masyarakat," kata Elang.
Elang Sumambar mengapresiasi program JKN-KIS yang secara nyata telah membantu masyarakat, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
"Tentunya semua orang tidak berharap untuk sakit, namun manakala ia sakit dan memerlukan pelayanan kesehatan, maka tidak lagi terpikir saya harus bayar? karena asas gotong royong yang ada pada era JKN ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Baik masyarakat kecil, menengah, maupun kalangan atas. Semuanya bisa merasakan semua manfaat dari program JKN-KIS ini," katanya.
Baca juga: Cukup tunjukkan NIK, Peserta JKN KIS bisa terlayani di Faskes
Sebagai Ketua TKMKB, Elang mengakui setiap program yang memiliki tujuan mulia pasti akan menemui tantangan yang luar biasa pula. Begitu pula dengan program JKN-KIS. Namun menurutnya, dengan berjalannya program JKN-KIS pada tahun kesembilan, sudah banyak hal-hal luar biasa yang dicapai oleh BPJS Kesehatan.
"Khususnya teman-teman sejawat, yang saat ini telah menyadari seperti apa program JKN-KIS. Merubah paradigma tentang program JKN-KIS tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan, perlu proses yang dikawal dan bukan dengan bahasa yang arogan," tambahnya.
Baca juga: Monitor pelayanan peserta, BPJS minta Faskes berkomitmen tinggi
Elang berpandangan menjadi hal yang sangat luar biasa jika program JKN-KIS ini berhasil dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Jajaran tenaga medis pada fasilitas kesehatan telah memahami marwah dari program JKN-KIS ini.
Meskipun dalam perjalanan program ini menerima sandungan, ia bersama-sama dengan Tim TKMKB akan mengedukasi, mengkomunikasikan tanpa menjustifikasi agar beberapa hal yang belum selaras dengan regulasi dalam pelaksanaan program JKN-KIS ini dapat segera diperbaiki.
"Dan saya bisa melihat program ini sudah berhasil. Sekarang, bagaimana kita mempertahankan dan terus membuat kualitas program JKN-KIS ini menjadi lebih baik. Tentunya ini merupakan tantangan kita bersama," katanya..
Baca juga: Gunakan JKN-KIS , Operasi batu ginjal Endah berjalan lancar
Elang dalam keterangan yang diterima di Semarang, Senin mengatakan wajib hukumnya bagi semua jajaran yang terlibat dalam program JKN-KIS,red. mengikuti kode etik, baik yang tertulis berupa regulasi maupun yang tidak tertulis, bahkan perlunya budaya malu agar profesionalisme dalam memberikan pelayanan tetap terjaga.
"Saya berharap JKN-KIS ini menjadi program andalan, yang ke depannya tidak dikerdilkan namun harus dibesarkan. JKN-KIS ini milik kita dan untuk kita artinya baik sebagai profesional, masyarakat ataupun peserta apabila ditemui kekurangan wajib kita perbaiki bersama, yang sudah baik kita pertahankan bersama agar program ini bisa terus dirasakan oleh masyarakat," kata Elang.
Elang Sumambar mengapresiasi program JKN-KIS yang secara nyata telah membantu masyarakat, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
"Tentunya semua orang tidak berharap untuk sakit, namun manakala ia sakit dan memerlukan pelayanan kesehatan, maka tidak lagi terpikir saya harus bayar? karena asas gotong royong yang ada pada era JKN ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Baik masyarakat kecil, menengah, maupun kalangan atas. Semuanya bisa merasakan semua manfaat dari program JKN-KIS ini," katanya.
Baca juga: Cukup tunjukkan NIK, Peserta JKN KIS bisa terlayani di Faskes
Sebagai Ketua TKMKB, Elang mengakui setiap program yang memiliki tujuan mulia pasti akan menemui tantangan yang luar biasa pula. Begitu pula dengan program JKN-KIS. Namun menurutnya, dengan berjalannya program JKN-KIS pada tahun kesembilan, sudah banyak hal-hal luar biasa yang dicapai oleh BPJS Kesehatan.
"Khususnya teman-teman sejawat, yang saat ini telah menyadari seperti apa program JKN-KIS. Merubah paradigma tentang program JKN-KIS tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan, perlu proses yang dikawal dan bukan dengan bahasa yang arogan," tambahnya.
Baca juga: Monitor pelayanan peserta, BPJS minta Faskes berkomitmen tinggi
Elang berpandangan menjadi hal yang sangat luar biasa jika program JKN-KIS ini berhasil dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Jajaran tenaga medis pada fasilitas kesehatan telah memahami marwah dari program JKN-KIS ini.
Meskipun dalam perjalanan program ini menerima sandungan, ia bersama-sama dengan Tim TKMKB akan mengedukasi, mengkomunikasikan tanpa menjustifikasi agar beberapa hal yang belum selaras dengan regulasi dalam pelaksanaan program JKN-KIS ini dapat segera diperbaiki.
"Dan saya bisa melihat program ini sudah berhasil. Sekarang, bagaimana kita mempertahankan dan terus membuat kualitas program JKN-KIS ini menjadi lebih baik. Tentunya ini merupakan tantangan kita bersama," katanya..
Baca juga: Gunakan JKN-KIS , Operasi batu ginjal Endah berjalan lancar