Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dan wakilnya, Windarti Agustina, menyempatkan makan siang di warung "Bu Atmo" di Jalan Jendralan Kota Magelang, sebelum serah terima jabatan dengan pelaksana harian wali kota setempat, Rabu.
Rilis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang di Magelang, Rabu, menyebutkan keduanya memilih makan siang di warung sop senerek itu karena tempat yang melegenda di daerah setempat.
Bahkan, sudah menjadi langganan Sigit Widyonindito sejak bertugas di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Magelang. Ketika itu DPU menempati kantor yang saat ini menjadi kantor PDAM Kota Magelang.
Pelaksana Tugas Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariant Daerah Kota Magelang Tri Yamto Sutrisno mengatakan seperti yang disampaikan pada saat apel pagi, Sigit akan tinggal di Semarang setelah tidak lagi menjadi Wali Kota Magelang, sedangkan Windarti kembali ke rumahnya di Kampung Nambangan.
"Sebelum beliau ke Semarang untuk tinggal di sana, beliau ingin mampir, sambil nostalgia, sekaligus menengok Bu Atmo yang sedang sakit," katanya.
Siang itu, keduanya mengajak serta beberapa pejabat di jajarannya dan awak media untuk makan sop khas Magelang itu. Meski singkat, suasana hangat dan akrab tercipta di warung sederhana tersebut.
Usai makan siang, keduanya serah terima jabatan Wali Kota Magelang dan Wakil Wali Kota Magelang kepada Pelaksana Harian Wali Kota Magelang yang dijabat Sekda Joko Budiyono. Sertijab dilaksanakan di Pendopo Pengabdian, Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Magelang atau sekitar dua kilometer dari warung "Bu Atmo".
Asih (41), salah satu keponakan Bu Atmo, menceritakan Sigit sudah berlangganan sop senerek sejak lama di warung itu.
Selain makan langsung di warung, katanya, Sigit juga kerap mengutus pegawainya untuk membelikan sop senerek dengan dibungkus.
"Pak Sigit itu pelanggan setia kami, sejak lama. Sering makan di warung, tapi sering juga ada pegawainya yang diutus buat mbungkus. Buat sarapan dan makan siang," ujar Asih, warga Kampung Meteseh itu.
Ia menyebut Sigit sosok yang baik, ramah, dan karismatik. Selama menjadi Wali Kota Magelang juga sering makan di warung sederhana.
"Pak Sigit itu baik, ramah sama semua orang, karismatik. Gak malu walaupun makan di warung kami. Saya doakan Pak Sigit dan keluarga sehat, panjang umur. Kota Magelang jadi maju," katanya.
Rilis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang di Magelang, Rabu, menyebutkan keduanya memilih makan siang di warung sop senerek itu karena tempat yang melegenda di daerah setempat.
Bahkan, sudah menjadi langganan Sigit Widyonindito sejak bertugas di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Magelang. Ketika itu DPU menempati kantor yang saat ini menjadi kantor PDAM Kota Magelang.
Pelaksana Tugas Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariant Daerah Kota Magelang Tri Yamto Sutrisno mengatakan seperti yang disampaikan pada saat apel pagi, Sigit akan tinggal di Semarang setelah tidak lagi menjadi Wali Kota Magelang, sedangkan Windarti kembali ke rumahnya di Kampung Nambangan.
"Sebelum beliau ke Semarang untuk tinggal di sana, beliau ingin mampir, sambil nostalgia, sekaligus menengok Bu Atmo yang sedang sakit," katanya.
Siang itu, keduanya mengajak serta beberapa pejabat di jajarannya dan awak media untuk makan sop khas Magelang itu. Meski singkat, suasana hangat dan akrab tercipta di warung sederhana tersebut.
Usai makan siang, keduanya serah terima jabatan Wali Kota Magelang dan Wakil Wali Kota Magelang kepada Pelaksana Harian Wali Kota Magelang yang dijabat Sekda Joko Budiyono. Sertijab dilaksanakan di Pendopo Pengabdian, Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Magelang atau sekitar dua kilometer dari warung "Bu Atmo".
Asih (41), salah satu keponakan Bu Atmo, menceritakan Sigit sudah berlangganan sop senerek sejak lama di warung itu.
Selain makan langsung di warung, katanya, Sigit juga kerap mengutus pegawainya untuk membelikan sop senerek dengan dibungkus.
"Pak Sigit itu pelanggan setia kami, sejak lama. Sering makan di warung, tapi sering juga ada pegawainya yang diutus buat mbungkus. Buat sarapan dan makan siang," ujar Asih, warga Kampung Meteseh itu.
Ia menyebut Sigit sosok yang baik, ramah, dan karismatik. Selama menjadi Wali Kota Magelang juga sering makan di warung sederhana.
"Pak Sigit itu baik, ramah sama semua orang, karismatik. Gak malu walaupun makan di warung kami. Saya doakan Pak Sigit dan keluarga sehat, panjang umur. Kota Magelang jadi maju," katanya.