"Berdasarkan data manifes dari Pelabuhan Karimunjawa, jumlah penumpang kapal hanya 276 orang, sehingga masih banyak wisatawan yang belum terangkut," ujarnya, ditemui saat memantau kedatangan KMP Muria di Pelabuhan Jepara, di Jepara, Sabtu.
Ia mengatakan, KMP Muria diberangkatkan dari Karimunjawa sekitar pukul 06.00 WIB dan tiba di Jepara sekitar pukul 12.15 WIB.
Sedangkan pengangkutan wisatawan lain yang masih tertahan di Karimunjawa, katanya, dijadwalkan Minggu (7/7).
Rencananya, kata dia, KMP Muria diberangkatkan dari Pelabuhan Jepara Minggu (7/7) pagi.
Keberangkatan KMP Muria hari ini (6/7), kata dia, hanya untuk melayani penyeberangan penumpang, mengingat tidak ada satupun mobil yang ikut diangkut.
Sedangkan kapasitas penumpang, kata dia, sebanyak 276 penumpang.
Selain mengangkut 276 penumpang, KMP Muria juga mampu mengangkut antara 14-15 mobil, 30-an sepeda motor dan barang hingga 30-an ton.
Berdasarkan pengamatan, KMP Muria yang bersandar di Pelabuhan Jepara Sabtu (6/7) siang itu, memang tidak terlihat mengangkut mobil serta kendaraan roda dua yang diangkut hanya beberapa unit.
Mayoritas penumpang kapal merupakan wisatawan dan hanya beberapa orang yang terlihat merupakan warga setempat.
Dika, salah seorang wisatawan asal Purwakarta, mengakui, penumpang penuh sesak dan berjubel di tempat yang biasanya untuk mengangkut kendaraan, karena tempat duduk penumpang sudah penuh.
Untuk mendapatkan tiket kapal, dia mengaku, harus datang ke pelabuhan Sabtu (6/7) dini hari.
"Diperkirakan, sekitar pukul 01.00 WIB sudah menuju ke pelabuhan, karena di tempat tersebut juga sudah antre ratusan wisatawan yang ingin mendapatkan tiket," ujarnya.
Keluhan juga disampaikan salah seorang turis asing asal Jerman, Jose mengaku, tidak mendapatkan kenyamanan ketika naik KMP Muria, karena banyak penumpang kapal yang tidak memiliki tiket.
Akibatnya, lanjut dia, di dalam kapal penuh sesak dengan ratusan penumpang yang sudah berhari-hari menunggu diseberangkan, menyusul gelombang laut yang cukup tinggi sejak Selasa (2/7).