Dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan gerbang Pendopo Si Panji Kabupaten Banyumas, di Purwokerto, Rabu, massa membawa berbagai poster, antara lain, bertuliskan "Wujudkan Kedaulatan Pangan!!! Tolak Impor Pangan, Katanya Tanah Surga" dan "Tolak Kenaikan Harga BBM".
Selain itu, mahasiswa menggelar orasi secara bergantian guna mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah.
Koordinator aksi Vandi Romadhon mengatakan bahwa siapa pun yang akan menjadi pemimpin bangsa ke depan, tidak akan pernah membawa perubahan bagi kepentingan rakyat dan bangsa sepanjang undang-undang yang prokepentingan asing yang ada saat ini belum dihapus ataupun direvisi.
"Bahkan, bisa jadi pemimpin yang lahir tidak lebih dari sekadar pelengkap dari sempurnanya penjajahan gaya baru," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, PMII mengeluarkan resolusi untuk Indonesia berupa "Sempera", yakni desak DPR untuk secepatnya merevisi undang-undang tentang politik dan ekonomi yang prokepentingan asing, nasionalisasi aset pertambangan dan energi.
Selain itu, wujudkan kedaulatan pangan, tolak impor pangan, dan perbesar subsidi untuk sektor pertanian.
Selanjutnya, usut tuntas kasus Century, BLBI, dan Hambalang serta tolak komersialisasi pendidikan, perkuat diplomasi internasional untuk penguatan kedaulatan ekonomi dan politik Indonesia, serta tolak kenaikan harga BBM.
"Hapus utang luar negeri yang lama karena utang baru sama dengan penjajahan baru. Wujudkan konsensus nasional baru, sistem ekonomi, dan sistem politik berdasarkan Pancasila," katanya.